50 Tahun Disimpan, Sampel Bulan dari Misi Apollo 17 Dibuka

50 Tahun Disimpan, Sampel Bulan dari Misi Apollo 17 Dibuka
LambeTurah.co.id - Sampel Bulan dari misi Apollo 17 dibuka di Johnson Space Center Nasa, Amerika Serikat. Hampir 50 tahun sejak dibawa le bumi, ini merupakan salah satu sampel terakhir yang belum dibuka.

Sampel itu dikumpulkan oleh astronaut NASA Eugene Cernan dan Harrison "Jack" Schmitt pada bulan Desember 1972 ketika mereka memalu tabung penggerak silinder 14 inci ke dalam endapan tanah longsor di Lembah Taurus-Littrow. Kedua astronaut itu menyegel tabung dengan vakum saat masih berada di permukaan Bulan.

Sampel yang dikenal sebagai 73001 ini, berisi tanah Bulan dan fragmen batuan yang dapat memberikan catatan sejarah geologi Bulan bagi para ilmuwan. Sampel lain dari Apollo 17 dibuka untuk pertama kalinya pada 2019, saat peringatan 50 tahun pendaratan Bulan pertama.

Bikin Onar, Ivan Gunawan Hibahkan 'Bayi' nya



Beberapa sampel Bulan yang dibawa Apollo sengaja dibiarkan tidak dibuka sehingga generasi mendatang dengan teknologi yang lebih baik dapat mempelajarinya dan membuka lebih banyak informasi tentang satelit alami Bumi ini.

"Kami memiliki cukup banyak inti yang sangat bagus yang memberi kami informasi baru," kata Schmitt dalam video yang dibagikan oleh NASA dalam wawancara dengan Science Live.

"Sudah diantisipasi sejak awal dalam program Apollo bahwa teknologi analitik akan matang dan menjadi jauh lebih canggih seiring waktu. Faktanya, Apollo tidak pernah berakhir bagi para ilmuwan Bulan untuk menelitinya," sambungnya.

Schmitt adalah seorang ahli geologi, dan satu-satunya warga sipil dan ilmuwan yang pernah mendarat di Bulan. Sebanyak 11 orang lainnya yang pernah mendarat di Bulan, dianggap sebagai anggota militer aktif.

Sebelum sampel Bulan ini dibuka, tim menggunakan teknologi CT sinar-X untuk memindai gambar 3D sampel di dalam tabung di University of Texas di Austin.

"Ini akan menjadi catatan permanen tentang seperti apa materi di dalam inti sebelum didorong keluar dan dibagi menjadi setengah sentimeter," kata Ryan Zeigler, kurator sampel Apollo.

"Tabung penggerak sangat penuh, yang merupakan salah satu hal yang kami pelajari dengan CT scan, dan itu menyebabkan sedikit komplikasi pada bagaimana kami awalnya berencana untuk mengeluarkannya, tetapi kami telah mampu beradaptasi menggunakan pemindaian ini," sebutnya.

Membuka sampel ini dapat mempersiapkan NASA untuk mengumpulkan materi Bulan baru ketika mereka kembali mengirim manusia ke Bulan akhir dekade ini melalui program Artemis, yang dinamai dari saudara kembar Apollo.

"Sampel terestrial dan sampel Bulan sangat berbeda, jadi tim Artemis telah memperhitungkannya saat merancang alat mereka. Mereka tidak memulai dari awal. Mereka mulai dengan Apollo 17 dan apa yang bekerja dengan sangat baik, dikembangkan menuju misi Artemis," kata Zeigler.

Sampel baru yang dikumpulkan selama misi Artemis, nantinya dapat membantu para ilmuwan lebih memahami evolusi Bulan.