Ada 'Hujan Duit' di Pekalongan Bikin Heboh
Salah seorang pengusaha kaya di Desa Pakumbulan, Kecamatan Buaran. Terlihat tengah menyebar uang pecahan seratus ribuan dan lima puluh ribuan saat acara menaikkan atap rumah baru.
Sekdin Kominfo Kabupaten Pekalongan, Muhammad Edi Yuliantoni, mengatakan tradisi seperti ini sudah jarang ditemui didaerah ini.
"Dari cerita turun-temurun, cerita udik-udikan telah ada sejak kolonial Belanda. Tidak tahu juga sebelum masa itu. Bahkan, cerita udik-udikan juga ada yang mengatakan diadopsi dari kebiasaan Belanda dan China," kata Edi Yuliantoni dikutip dari detikJateng, pada Minggu (13/3/2022).
"Pada masa sebelum Jepang (era Kolonial Belanda) sinyo-sinyo Belanda kalau sedang bersuka-ria sering bagi uang di jalanan, dengan cara lempar koin pada kerumunan orang pribumi. Tentunya orang-orang berebut untuk mendapatkannya," sambungnya.
Dahulunya, saat orang Belanda membagikan uang untuk merayakan momen - Momen tertentu.
"Bahkan pada Ulang Tahun Ratu Netherlands pun orang-orang Belanda merayakannya antara lain dengan sebar-sebar uang di jalan," tuturnya.
Tradisi ini sendiri muncul kembali pada tahun 1950-an. Tetapi uang yang lempar ini berupa koin dan kunir diwadahi bokor yang sudah dicampur.