Atta Halilintar Terseret Kasus Robot Trading platform Net89?

Atta Halilintar Terseret Kasus Robot Trading platform Net89?
Atta Halilintar Terseret Kasus Robot Trading platform Net89

Lambeturah.co.id - Sejumlah korban robot trading platform Net89 melaporkan pelaku atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan ke Bareskrim Mabes polri, pada Rabu (26/10/2022).

Sebanyak 134 korban yang akan dilaporkan terkait kasus robot trading ini, 5 orang publik figur di antaranya menyeret nama Atta Halilintar dan Taqy Malik.

"Yang diduga publik figur ya, Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Adri Prakarsa, kemudian Mario Teguh, mereka diduga terlibat dalam hal ini," ucap Zainul Arifin selaku kuasa hukum korban Net89 ketika ditemui di Bareskrim Mabes Polri, pada Rabu (26/10/2022).

"Kalau Atta Halilintar diduga melelang bandana ya Rp 2,2 miliar dari foundernya Net89, Reza Paten, Nah ini kan hasil uang yang dikasih oleh Reza Paten itu kepada Atta Halilintar, kalau tidak salah ya, membangun tempat ibadah ya masjid. Sama juga dengan DNA Pro bentuknya artis menerima upah bekerja. Hasil yang ia dapatkan itu hasil dari kejahatan," Sambungnya.

Sejumlah korban pun berharap Atta Halilintar dapat mengembalikan uang hasil lelang tersebut. 

"Ya kalau dia kembalikan, itikad baik, itu bisa diselesaikan. Tapi kalau dia tidak mengembalikan, itu bisa diancam selama dengan maksimal lima tahun," katanya.

Tak hanya Atta Halilintar, Taqy Malik juga namanya disebut-sebut usai melelang sepeda miliknya. "Kalau Taqy Malik dia diduga menerima dana lelang sepeda Rp 300 juta," ungkapnya.

Kemudian, Kevin Aprilio dan Ady Prakarsa juga diduga terlibat dalam kasus robot trading dengan mempromosikan di media sosial.

"Kemudian Kevin Aprilio ini musisi dan dia juga mempromosikan melalui media elektronik zoom meeting, ada video dan foto yang sudah kita sampaikan, Kemudian ada Ady Prakarsa publik figur dan musisi band juga, perannya sama (dengan Kevin Aprilio)" tuturnya.

Lalu, motivator Mario Teguh pun ikut terseret lantaran mempromosikan platform robot trading di media sosial miliknya.

"Lalu Mario Teguh publik figur dan juga motivator. Dia juga mempromosikan melalui media sosial. Dia juga sebagai leader dan founder Billion grup," tandasnya.