Curhatan Pedangang Sembako di Pasar Bintaro, Minyak Goreng Curah Mahal dan Langka
Salah seorang pedagang sembako, Aris mengaku belum pernah mendapatkan minyak goreng curah dengan HETH Rp 14 ribu. Ia membeli minyak goreng curah Rp 16 ribu lalu ia jual lagi dengan harga Rp 22 ribu.
"Sebelum subsidi kemasan dicabut, harga normalnya Rp18 ribu. Baru naik (harganya) minggu-minggu ini, karena stok juga langka, susah," ujar Aris kepada wartawan, Rabu (23/3).
Dengan semakin banyaknya yang beralih ke minyak goreng curah, penjual sampai kehabisan stok minyak goreng curah selama tiga hari. Aris mengatakan pasokan minyak goreng curah yang ia terima dari penjual di Kebayoran Lama hanya 30 jeriken dari 70 jeriken yang mereka minta. Adapun, satu jeriken berisi 16 kilo minyak goreng curah.
"Sekarang tinggal 10 jeriken. Sekarang paling cepat 3 hari 30 jeriken bisa habis karena makin banyak yang beli," terang dia
Hal serupa juga diungkap oleh Hamdani, penjual minyak goreng curah di pasar yang sama. Ia mengatakan permintaan minyak goreng kian meningkat.
Meski demikian, komoditas tersebut masih susah didapat. Ia biasa memesan 15 sampai 20 kg minyak curah. Namun, agen langganannya membatasi pembelian menjadi 15 kg supaya stok mencukupi untuk semua pemesan.
Agen pemasok langganan Hamdani menjual minyak goreng curah Rp19 ribu per kg, patokan harga yang masih jauh diatas HET. Mereka pun terpaksa menjualnya dengan harga Rp20 ribu.
"Jadi bergantung posisi dari sananya. Kan kami ngambil untungnya cuma Rp1.000 hingga Rp2.000. Kalau dari sananya Rp22 ribu, pasti mau nggak mau Rp23 ribu atau Rp24 ribu jualnya," kata Hamdani.