DPR Desak Polisi Tindak Tegas Praktik Premanisme Berkedok Ormas Menjelang Lebaran

Lambeturah.co.id - Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, mendesak aparat kepolisian untuk mengambil tindakan tegas terhadap praktik premanisme yang bersembunyi di balik organisasi kemasyarakatan (ormas).
Sahroni berharap polisi dapat menertibkan praktik tersebut, terutama menjelang lebaran, di mana biasanya ormas mulai marak meminta tunjangan hari raya (THR).
"Apalagi ini mau lebaran, biasanya para oknum ada aja akalnya untuk memeras para pengusaha. Maksa minta THR lah, bikin proposal, pungli, dan sebagainya. Padahal itu kan bukan urusan pemilik usaha, mereka sudah bayar pajak ke negara. Harus ditertibkan," ungkap Sahroni dalam keterangannya pada Senin (17/3).
Politikus dari Partai NasDem ini menilai bahwa praktik premanisme dapat merusak iklim investasi. Ia menyoroti masalah lahan parkir milik kios atau restoran yang sering kali dimintai uang parkir oleh ormas.
"Itu kan lahan pemilik usaha, kenapa ormas yang maksa kelola lahan dan uang parkirnya? Ini kan meresahkan. Makanya menurut saya, dipertegas aja tindakan polisi. Tangkap para preman berkedok ormas ini, sweeping, periksa, dan tentunya diperingatkan agar tidak mengulang kembali kelakuannya," tegasnya.
Sahroni juga menekankan bahwa penertiban praktik premanisme di masyarakat sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi. Ia menegaskan bahwa aparat kepolisian harus berani bertindak tegas.
Ia mengingatkan agar negara tidak boleh kalah dengan preman, termasuk menyoroti praktik sweeping ormas terhadap warung yang tetap buka selama bulan Ramadan.
"Saya rasa semangat ini juga sejalan dengan Pak Prabowo yang ingin mendorong investasi berkembang di tanah air. Artinya polisi tegas saja. Sampaikan ke para ormas ini agar tidak main-main dengan hukum. Negara jangan kalah dengan preman," katanya.