Hary Tanoe Akuisisi Multivision Plus Milik Raam Punjabi Senilai Rp309 Miliar

Lambeturah.co.id - MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) mengakuisisi PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) milik Raam Punjabi senilai Rp309,71 miliar.

Perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo itu membeli 9,09 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh RAAM di skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Jadwal pelaksanaan penambahan modal itu ditetapkan manajemen RAAM pada 23 September 2024 mendatang. 

Ssementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyampaikan bahwa akuisisi RAAM oleh emitennya adalah pencapaian penting dalam upaya memperluas operasi perusahaannya di sektor media dan hiburan Indonesia.

"Saya, dalam beberapa kesempatan memiliki pengalaman yang baik dalam berkolaborasi dengan Raam Punjabi, membangun kemitraan yang kuat selama bertahun-tahun," tulis Hary dalam keterangan resmi dikutip pada Sabtu (14/9/2024).

"Bersama-sama, perusahaan kami akan berusaha untuk lebih meningkatkan kepemimpinan kami tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri," tulisnya lagi.

Sementara, Multivision Plus terkenal lantaran kerap menetapkan tren dan bisa mengantisipasi masa depan hiburan. Maka dari itu, MNC Group ingin terus mendorong pertumbuhan industri kreatif bersama perusahaan milik Raam Punjabi tersebut.

Usai akuisisi, ada sejumlah kolaborasi yang bakal dilakukan kedua perusahaan. Pertama, MSIN dan RAAM berencana mendominasi pembuatan dan distribusi konten di seluruh platform media.

Kedua, dalam hal efisiensi biaya, Hary berencana untuk memanfaatkan Movieland sebagai fasilitas produksi utama yang akan mengurangi biaya produksi secara signifikan. 

Ketiga, dengan strategi shared expertise, kedua perusahaan bakal meningkatkan kualitas penawaran mereka ke depannya.

Keempat, monetisasi yang beragam seperti MSIN menawarkan peluang monetisasi tambahan konten RAAM di sejumlah channel. 

Kelima, kolaborasi dalam pemasaran, promosi, dan operasi yang bakal menghasilkan manfaat bagi kedua perusahaan media dan hiburan tersebut.