Indro: Warkop DKI Tidak Hanya soal Etika, Tapi Ada Rasa yang Sulit Diungkapkan

Indro: Warkop DKI Tidak Hanya soal Etika, Tapi Ada Rasa yang Sulit Diungkapkan
Polemik yang sedang menerpa Warkop DKI dan Warkopi masih terus bergulir hingga saat ini. Indro selaku personil Warkop DKI yang masih hidup, sebenarnya tidak ingin memperpanjang kasus ini tapi, sangat disayangkan permasalahan ini sudah bersinggungan dengan hukum karena Warkop DKI telah memiliki HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) yang diwariskan kepada Lembaga Warkop DKI dan anak-anak personil Warkop DKI.

“Sistem pasti ada, yang jelas-jelas melanggar seperti politik yang ada pro kontra. Saya mungkin nggak sejauh itu berpikirnya. Tapi, celakanya kita berhadapan dengan hukum. Saya nggak ngomong mau membawa ke jalur hukum atau tidak, tapi gini ada konsekuensinya yang sebetulnya tidak ingin kami teruskan,” papar Indro belum lama ini.

Sebenarnya banyak hal dipikirkan oleh Indro tentang ketidaktahuan dan ketidakpedulian. Indro hanya ingin mengungkapkan kekecewaanya dan tidak ingin membawa masalah ini ke jalur hukum karena dirinya mengaku tidak paham hukum, anak-anak yang lebih paham. Indro hanya ingin bicara tentang etika.

Pabrik PT Dua Kelinci di Pati Alami Kebakaran



Indro bercerita, dahulu di sebuah stasiun televisi swasta, ada sebuah acara ajang pencarian masyarakat biasa yang memiliki kemiripan wajah dengan publik figur. Acara tersebut di produseri langsung oleh Helmy Yahya. Ketika hendak mempertandingkan orang yang mirip dengan dirinya, Helmy Yahya secara langsung meminta izin kepada dirinya dan Indro memberikan izin.

“Hanya mirip saya bukan Warkop. Bahkan ada yang mirip mas Kasino tapi Helmy Yahya tidak enak kalau yang sudah tidak ada, harus minta izin ke siapa, jadi saya aja. Saya izinin,” cerita Indro.

Akhirnya Indro berkenalan dengan salah satu peserta yang mirip dengannya, dan akrab. Indro mengaku saat ia operasi jantung, orang itu sempat dengan baik menjenguk dirinya beberapa kali. Namun, sangat disayangkan orang tersebut tidak bisa dihadirkan sekarang karena dari kabar terakhir yang didapat, dia telah pensiun dan tinggal di Sukabumi.

Indro melanjutkan, ia tidak berani mengatakan siapa saja orang yang mirip dengan kawan-kawannya. Bahkan ketika memproduksi Warkop DKI Reborn, dirinya mengaku tidak berani casting pemain. Dia mempercayakan kepada tim casting yang lebih punya ilmu dan pengetahuan untuk hal itu. Indro hanya membentuk karakter untuk kawan-kawannya.

“Sebelum dan bahkan setelah jadi, saya minta tanggapan dari anak-anak almarhum. Nih yang jadi Dono gimana ke mas Satrio. Saya lho, saya yang minta izin. Seenggak-enggaknya bukan minta izin, tapi berdiskusilah. Begitu juga dengan mas Kasino, ketika cucu mas Kasino bilang Vino itu kakek, ia menganggap itu kakeknya yang nggak pernah ia temui sebelumnya,” papar Indro.

Dari semua cerita yang telah Indro paparkan, semua ini bukan semata tentang etika. Tapi, ada rasa yang tidak bisa dan sulit untuk diungkapkan. Rasa itu lebih menyentuh ke pribadi masing-masing pada diri kami yang dimiripin.