Kehebohan Ivan Gunawan yang Ngaku Punya 'Anak'

Kehebohan Ivan Gunawan yang Ngaku Punya 'Anak'
LambeTurah.co.id - Designer kondang Ivan Gunawan tengah dihadapkan dengan rasa galau pasalnya ia kini sedang mencari babysitter untuk merawat kedua ‘anaknya’. Namun, bukan anak asli, melainkan dua boneka yang telah Ivan Gunawan anggap seperti anaknya sendiri.

Sebelumnya, Ivan Gunawan menjadi sorotan publik karena memperkenalkan kedua ‘anaknya’. Kedua boneka itu diberi nama Miracle Putra Gunawan dan Marvelous Putra Gunawan.

"Gue tuh sebenernya lagi agak-agak galau nih. Gue lagi cari babysitter buat si Eqqel. Lo ada enggak sih ada channel buat babysitter?" tanya Ivan kepada Ruben Onsu dan Ayu Ting-Ting seperti dikutip dari salah satu program televisi.

Pinkan Mambo Diduga Buka Aib Maia Estianty



Pertanyaan tersebut sontak direspon oleh Ruben Onsu. Ia menyarankan agar Ivan Gunawan menggunakan agensi yang biasa ia pakai untuk mencari babysitter.

"Pake agensi anak gue aja, mau enggak? Ntar dia yang cariin," kata Ruben. "Eggak apa kalau ada mah," sahut Ivan.
Ivan Gunawan sendiri merawat dua boneka tersebut layaknya anak sungguhan dan beberapa kali ditampilkan di media dan televisi. Tak hanya itu, Ivan Gunawan juga sempat membuat sesi pemotretan new born untuk kedua ‘anaknya’ tersebut.

Meski banyak yang menganggap jika Ivan Gunawan sudah gila, tapi pandangan berbeda disampaikan Eunike Sri Tyas Suci dari Fakultas Psikologi Unika Atma Jaya. Eunike mengungkapkan jika Ivan Gunawan memiliki karakter feminim karena menjaga, merawat dan memperlakukan boneka seperti anak sendiri.

"Untuk Ivan, menurut saya dia punya karakter feminin tentang caring others, termasuk baby, (yang) lebih dibandingkan pria lainnya," kata Tyas. Lebih lanjut, kata Tyas, rasa kepedulian atau caring others yang dimiliki oleh Ivan Gunawan inilah yang menumbuhkan kasih sayang yang lebihnya dalam menjaga dan merawat dua boneka layaknya bayi atau anak sendiri itu.

"Sebetulnya dia (Igun) bisa adopsi bayi sungguhan, tapi mungkin tidak siap dengan konsekuensi dan komitmen membesarkan anak (kalau tidak menikah akan terasa amat berat dan menyita waktu)," ujarnya.

Hal ini dikarenakan untuk mengekspresikan cinta dan kasih sayang kepada anak itu bagian dari kebutuhan afeksi. Sebagian orang yang tidak punya anak mengekspresikannya dengan misalnya rajin berkunjung ke panti asuhan, senang bermain dengan para keponakan, adopsi anak, jadi guru TK atau guru SD, dan lainnya.

Menurut penilaian Tyas, mempunyai boneka mungkin sebagai anak Ivan Gunawan cukup mampu untuk menyalurkan kebutuhan afeksi Igun dan "caring" dia kepada anak atau bayi. Dalam hal ini, Ivan Gunawan memilih merawat dan menjaga boneka, padahal ini adalah sebuah benda mati juga bisa jadi pilihan yang dapat dipahami.
"Dengan kesibukannya yang luar biasa, maka kehadiran "baby" ini tidak akan mengganggunya karena tidak ada komitmen seperti kalau adopsi baby sungguhan atau adopsi anjing," tambahnya.