Kisah Pilu Wanita di Pangandaran, Diizinkan Suami Jadi PSK untuk Lunasi Utang

Kisah Pilu Wanita di Pangandaran, Diizinkan Suami Jadi PSK untuk Lunasi Utang
Kisah Pilu Wanita di Pangandaran, Diizinkan Suami Jadi PSK untuk Lunasi Utang

Lambeturah.co.id - Viral! Seorang ibu menceritakan kisah pilu hidupnya hingga menjadi pekerja seks komersial (PSK) di warung-warung remang Pangandaran, Jawa Barat.

Ia terpaksa menjadi wanita PSK lantaran menghidupi keempat anaknya dan melunasi utang dia dan suaminya ke rentenir.

Sejak kecil ayah ibu itu telah meninggal dunia dan ibunya memutuskan menikah lagi. Sehingga Hubungan dengan ayah tirinya pun kurang baik.

Kehidupan keluarganya nyaris berantakan usai ibunya pergi merantau menjadi TKI di Taiwan. Sebelumnya, Ibu itu menikah muda dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak. kemudian ia menikah kembali dengan suami kedua pada 2017 dan dikarunia tiga anak dan anaknya menjadi empat.

Ibu itu pernah merantau ke Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama suaminya dan bekerja menjadi tukang servis sofa. Usaha yang digeluti selama dikupang terbilang lancar dan hasil usahanya bisa menghidupi kebutuhan keluarganya.

"Alhamdulillah waktu saya di Kupang usaha suami lancar, namun setelah wilayah Kupang NTT dilanda bencana tsunami, usaha saya pun hancur terhantam tsunami," ucap ibu itu, dikutip dari Tribun Jabar, pada Sabtu (18/6/2022).

"Suami saya tidak bekerja (menganggur) selama setahun karena tidak punya kenalan di sini dan suami saya tidak punya keahlian lain selain servis sofa," imbuhnyanya.

Kemudian modal usahanya, ia meminjam sejumlah uang kepada beberapa orang rentenir dengan total nominal Rp 42 juta.

"Saya meminjam uang untuk modal usaha ke enam orang, ke rentenir dengan jumlah puluhan juta rupiah untuk buka usaha servis sofa dan sisanya untuk saya jualan sayur keliling," ungkapnya.

Namun, usaha mereka tidak berjalan mulus. Usaha suaminya sepi pelanggan. Lalu Usaha ibunya menjual sayur keliling pun tidak laku.

Sementara, para penagih utang terus berdatangan, dan ia pun bingung cara menutupnya karena usaha dia dan suaminya bangkrut.

Tidak sedikit, para penagih utang atau rentenir datang dan memaki-maki Ani dengan bahasa kotor karena tidak bisa membayar utang.

"Saya dimaki-maki sama rentenir dengan kata-kata kasar dan sering diancam," tuturnya.

Ia pun kebingungan. Suaminya tidak mau bertanggung jawab atas utangnya. Semua tagihan diserahkan kepada ibu tersebut.

Lantas, ia pun memberanikan diri menjadi seorang wanita penghibur di warung remang-remang di wilayah Pangandaran.

Ia telah meminta izin kepada suaminya dan suaminya pun mengizinkan ibu itu menjadi wanita penghibur dengan catatan utangnya bisa lunas.

"Silakan kamu cari duit buat lunasin utang. Mau jadi PSK juga ya enggak apa-apa, yang penting utangnya lunas dan setelah utang lunas, kamu boleh kembali lagi," ucapnya.

Ibu itu merasa sakit hati ketika mendengar kata yang diucapkan dari suaminya, karena tega mengizinkan istrinya menjadi wanita penghibur.

"Mana ada suami orang lain yang tega melihat istrinya dengan laki-laki lain, tapi suamiku malah mengizinkan aku menjual diri demi membayar utangnya, Bukannya mengusahakan istri, justru suami bilang kepada rentenir, masalah utang itu tanggung jawab istri. Jadi, kalau tidak bisa bayar utang, terserah mau dipenjarakan atau apa juga saya tidak peduli," katanya.