Kontroversi Merek Whiskey Di Malaysia Sebut Singgung Nama Anak Nabi Muhammad SAW

Kontroversi Merek Whiskey Di Malaysia Sebut Singgung Nama Anak Nabi Muhammad SAW
LambeTurah.co.id - 'Timah' merupakan salah satu merek dagang minuman beralkohol whiskey di Malaysia. Penggunaan nama 'Timah' dianggap menyinggung nama putri Nabi Muhammad S.A.W, Fatimah.

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (16/11/2021), whiskey Timah memicu kontroversi setelah sejumlah pihak, termasuk Partai Islam Se-Malaysia (PAS), mempersoalkan nama dianggap menyinggung Fatimah. Mereka mengkritik label pada botol whiskey Timah yang dianggap mirip pria mengenakan kopiah seperti kebiasaan umat Muslim.

Produsen whiskey tersebut telah buka suara jika penggunaan nama Timah merujuk pada pertambangan timah pada era kolonial di Malaya. Sedangkan gambar laki-laki di botolnya adalah Kapten Tristram Speedy yang merupakan perwira Inggris di Malaya pada era kolonial Inggris.

Wadidaw! Hotma Sitompul Beberkan Foto Panas Hotman Paris dengan Wanita Cantik



Sebenarnya pemerintah Malaysia telah mengambil tindakan untuk kontroversi tersebut. Pemerintah hingga menggelar rapat khusus membahas masalah ini.

Dalam rapat dengan jajaran Menteri Malaysia pada 28 Oktober lalu, seperti dilansir The Star, produsen whiskey tersebut meminta waktu seminggu untuk melakukan diskusi bersama para pemegang saham dan dewan direksi soal kemungkinan perubahan nama dan label botol.

Dalam pernyataan terbaru via Facebook pada Sabtu (13/11/2021) waktu setempat, Menteri Transportasi Wee Ka Siong menyatakan kabinet telah membahas kontroversi merek whiskey. Dia menyebut masalah ini telah diselesaikan.

"Timah tidak perlu mengubah namanya dan produsen juga sepakat memberikan penjelasan lebih lanjut tentang asal-usul Timah. Timah berarti biji timah, yang berkaitan dengan biji timah atau tambang timah," ucapnya.

Menteri Perdagangan Dalam Negeri dan Urusan Konsumen, Alexander Nanta Linggi, dalam pernyataan yang dilansir surat kabar lokal Sin ChewDaily juga menyatakan kabinet sepakat mengizinkan produsen whiskey itu mempertahankan merek Timah. Namun, pemerintah meminta produsen menyertakan informasi tambahan pada labelnya untuk menjelaskan kalau nama Timah mengacu pada biji timah.

"Saya bertemu dengan produsen alkohol yang bersangkutan dan membahas bagaimana untuk menyelesaikan persoalan ini. Saya kemudian mempresentasikan proposal perusahaan kepada Kabinet dan Kabinet menyetujuinya," tutur Nanta.

Nanta berharap jika kontroversi nama Timah tidak jadi masalah lagi. Ia telah berusaha menyelesaikan polemik ini dengan sebaik-baiknya dan berharap ke depannya tidak ada lagi kejadian serupa terulang.