Kosongkan Paksa Lahan Hibah Wihara Tien En Tang, Oknum Diduga Lakukan Kekerasan

Kosongkan Paksa Lahan Hibah Wihara Tien En Tang, Oknum Diduga Lakukan Kekerasan
Kosongkan Paksa Lahan Hibah Wihara Tien En Tang, Oknum Diduga Lakukan Kekerasan

Lambeturah.co.id - Wihara Tien En Tang di perumahan Green Garden, Kebun Jeruk, Jakarta Barat, diakui milik orang lain. Padahal lahan seluas 300 meter persegi itu sudah bersertifikat dengan mengatasnamakan Amih Widjaja yang dihibahkan kepada Yayasan Vihara Metta Karuna Maitreya.

Namun, sekelompok orang tidak dikenal mendatangi Wihara dan melakukan pengusiran paksa terhadap umat yang tengah menjalankan ibadah diduga dengan merampas sejumlah aset milik Vihara. Bahkan, mereka juga melakukan kekerasan, pada Kamis (22/9/2022) lalu.

Sementara itu, salah satu pengurus muda-mudi Wihara, Sherly Wu mengatakan saat umat tengah beribadah, tiba-tiba datang sejumlah pria untuk mengusirnya. Namun, Sherly serta umat lainnya tidak menghiraukan dan tetap menjalankan beribadah.

“Karena kami tetap beribadah, mereka langsung melakukan pengusiran paksa, bahkan ada beberapa umat yang ditarik dan didorong paksa ke luar Wihara. Salah satu korbannya perempuan, karena dorong secara paksa si korban mengalami memar di bagian lengan dan paha kanan akibat terjatuh dan membentur lantai karena dorongan dari sekelompok orang tak dikenal itu” kata Sherly Wu saat dikonfirmasi Lambeturah.co.id, pada Senin (26/9/2022).

“Tapi tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ada yang melaporkan kami menyerobot lahan orang, dan orang yang melaporkan itu memiliki sertifikat dan mengaku sebagai ahli waris dari si ibu yang menghibahkan lahannya” sambungnya.

Terkait adanya dugaan pengeroyokan tersebut, Michelle Metasari K selaku korban melaporkan ke Polres Metro Jakarta Barat dengan nomor registrasi LP/888/IX/2022/SPKT/Polres Metro Jakarta Barat/Polda Metro Jaya.

Ia juga memberikan hasil visum dari rumah sakit, hingga kini belum ada tindaklanjut dari Polres Metro Jakarta Barat. Namun mirisnya pihak yayasan malah dilaporkan balik atas tuduhan penyerobotan lahan orang bahkan beberapa pengurus yayasan sudah dipanggil dan dimintai keterangan oleh Polisi.

Sampai saat ini umat Wihara Tien En Tang tidak bisa melakukan beribadah di Wihara tersebut, gerbang pun tampak digembok akan tetapi umat Wihara melakukan ibadah di depan Wihara tersebut.

Sherly berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan mereka dan mengusut pelapor yang mengaku punya sertifikat atas lahan tersebut. Selain itu, ia juga meminta umat Wihara Tien En Tang bersabar dan tetap beribadah serta memanjatkan doa agar kebenaran terungkap.