Mensos sebut belum miliki anggaran untuk korban gagal ginjal akut

Mensos berpendapat jika untuk penanganan gagal ginjal akut, bantuan harus dilakukan berkali-kali.

Mensos sebut belum miliki anggaran untuk korban gagal ginjal akut
Mensos sebut belum miliki anggaran untuk korban gagal ginjal akut

Lambeturah.co.id - Menteri Sosial Tri Rismaharini menyampaikan jika Kementerian Sosial (Kemensos) saat ini belum memiliki anggaran untuk memberikan bantuan kepada penderita gagal ginjal akut.

Mensos berpendapat jika untuk penanganan gagal ginjal akut, bantuan harus dilakukan berkali-kali.

"Duit dari mana kami? Berat biayanya. Saya saja kalau harus begitu, saya harus minta bantuan ke Kitabisa, Benih Baik untuk biaya itu. Kami ndak ada uangnya untuk terus-menerus," kata tri Risma beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Mensos sudah memberitahukan kendala itu kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Pihaknya juga sudah mendapatkan data penerima bantuan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.  

Menurutnya Mensos, anggaran Kemensos untuk operasional di balai-balai yang dikelolanya hanya sekitar Rp300 miliar. Lalu anggaran untuk penanganan bencana, telah berkurang hampir 50 persen.

Mensos Risma pun harus berhati-hati dan lebih bijak dalam mengeluarkan anggarannya. 

"Setelah saya balik itu, bener bener tempat untuk rehabilitasi. Ada ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), ada anak-anak terlantar, ada anak bermasalah dengan hukum, dan itu jumlahnya banyak di balai kita. Nah saya kan harus hitung, satu tahun anggaran harus cukup, kalau saya kasih ke yang lain nanti, mau makan apa ODGJ dan orang-orang terlantar ini," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan jika bantuan gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak tengah diproses di Kementerian Sosial. Pemerintah memastikan korban gagal ginjal mendapatkan perhatian.