Mimpi Buruk Pemilik Catering: Pesanan 3000 Kotak Makanan untuk PON 2024 Dibatalkan Mendadak

Mimpi Buruk Pemilik Catering: Pesanan 3000 Kotak Makanan untuk PON 2024 Dibatalkan Mendadak
Mimpi Buruk Pemilik Catering: Pesanan 3000 Kotak Makanan untuk PON 2024 Dibatalkan Mendadak

Lambeturah.co.id - Seorang pemilik catering di Aceh harus menelan pil pahit kekecewaan mendalam setelah pesanan 3000 kotak makanan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 dibatalkan secara sepihak, hanya satu hari sebelum acara pembukaan.

Wanita yang tidak disebutkan namanya ini mengungkapkan kepedihannya melalui serangkaian video yang diunggah di akun TikTok @hanyakamu190. Dalam video tersebut, terlihat ribuan kotak makanan yang sudah siap dikirim, terdiri dari 1000 kotak nasi dan 2000 kotak kue.

"Hai, korban makanan sudah siap kotak-kotak untuk nasi kotak PON sebanyak 1000 dan kue 2000, barang-barang siap tiba tiba H-1 dibatalkan sepihak," katanya.

Pembatalan mendadak ini tidak hanya merugikan pemilik catering secara finansial, tetapi juga berdampak pada para pegawainya yang kebanyakan adalah para janda yang menggantungkan hidupnya dari pekerjaan ini.

"Lihatlah, padahal modal sendiri, modal untuk buat nasi 1000 dan kue 2000, tahu-tahu dibatal tiba-tiba," imbuh si ibu.

Ia bahkan mengaku harus meminjam uang dari saudara-saudaranya untuk memenuhi pesanan tersebut.

Dengan nada marah, ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap oknum panitia PON yang dianggap tidak bertanggung jawab. 

Pihak penjual nasi kotak mengalami kerugian karena sebelumnya sampai harus meminjam uang sebagai modal.

"Nih, orang nih udah pernah ikut rapat, lihatlah korban-korban nih, para oknum yang tidak bertanggung jawab."

Dalam video lainnya, penjual nasi kotak ini bahkan sampai meminjam modal ke saudara-saudaranya untuk modal tersebut.

"Kalau memang enggak mau kasih, tolong jangan kasih harapan, karena orang nih modalnya pun ngutang cari ke orang, ini jujur langsung dari korban."

"Kasihan banyak sekali korban, ada orang dalam, ada yang main-main ini, ini janda semua, kita kan berharap, masih banyak korban lain," kata si ibu dengan marah.