Minuman Manis Meningkat Usia Konsumsi Alkohol dan Rokok di Indonesia Turun
Lambeturah.co.id - Salah satu masyarakat yang tak mau disebutkan namanya ini sudah hampir setahun berhenti mengkonsumsi mimuman beralkohol. Dia sudah menghentikan kebiasannya itu sejak November 2023 lalu.
Berdasarkan pengakuannya, dia terbiasa mengkonsumsi minuman beralkohol karena faktor lingkungan. Menurutnya, biasanya dikonsumsi saat berada di tongkrongan. Tetapi, aktivitas nongkrong itu sudah tak lagi dilakukannya.
“Gue pernah minum setiap hari selama dua minggu, atau sebulan gitu,” katanya dikutip pada Minggu (20/10/2024).
"Satu atau dua hari, gue dapat menghabiskan satu botol minuman teh dalam kemasan," tambahnya.
Dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, ada fenomena menarik soal konsumsi minuman manis maupun alkohol di Indonesia.
Konsumsi minuman manis meningkat signifikan. Tetapi di sisi lain, konsumsi alkohol dan rokok tampak mengalami penurunan.
Dalam laporannya, ada 6 makanan dan minuman yang dikelompokkan tidak sehat diantaranya alkohol, soft drinks, rokok, minuman manis, gorengan, dan mi instan.
Mengacu pada SKI 2023, frekuensi konsumsi minuman manis dibagi menjadi tiga kelas. Yakni, ≥ 1 kali per hari, 1-6 kali per minggu, dan ≤ 3 kali per bulan. Ada 829.573 partisipan yang terlibat dalam survei itu. Sebanyak 47,5 persen responden tercatat mengkonsumsi minuman manis ≥ 1 kali per hari.