Ngaku Mahasiswa UMT dan Bela Pagar Laut Ternyata Sudah DO

Lambeturah.co.id - Koordinator Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Sandi Martha Praja jadi sorotan setelah dirinya muncul membela pemasangan pagar laut di pesisir Utara Kabupaten Tangerang dengan alasan mencegah abrasi.
Namun, Fakta terungkap jika Sandi yang mengatasnamakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) sebenarnya sudah di-drop out (DO) dari kampus sejak tahun 2021/2022 ganjil. Ternyata, dia membawa nama UMT itu diduga demi kepentingan pribadinya.
Hal ini diungkapkan oleh Korry Elyana, dosen Ilmu Komunikasi di UMT yang menegaskan Sandi bukan lagi mahasiswa aktif.
"Kalau dilihat dari statusnya, dia sudah di-DO. Cuma saya enggak paham kenapa dia masih menyangkutpautkan nama UMT. Mungkin dia merasa bangga jadi mahasiswa UMT, atau memang sengaja memanfaatkan nama universitas," katanya dikutip pada Selasa (21/1/2025).
"Sebenarnya, kalau status mahasiswanya sudah dihapus, kita harus mempertahankan nama baik UMT. Ini masalah serius karena dia membawa nama UMT tanpa izin, bahkan dalam isu yang sangat kontroversial," tambahnya.
Ia juga geram dengan tindakan Sandi yang tidak menjaga nama baik kampus.
"Kalau memang Sandi untuk membela proyek ini, itu sangat disayangkan. Apalagi dia sudah bukan mahasiswa UMT. Dia tidak punya alibi untuk mengatasnamakan kampus, kami tidak ada langkah hukum, hanya sekadar klarifikasi ke media bahwa Sandi bukan lagi mahasiswa UMT. Namun,kasus ini jelas merugikan, karena proyek pagar laut itu sendiri sudah banyak ditentang nelayan," ungkapnya.
Ia juga menegaskan pihak UMT sudah mempertimbangkan langkah lebih tegas untuk menjaga nama baik universitas.
"Kami berharap masyarakat memahami bahwa Sandi bukan lagi bagian dari UMT. Apa yang dia lakukan adalah atas nama pribadinya, bukan institusi," pungkasnya.