Nirina Zubir Marah Dan Kecewa ART Hidup Bergelimang Harta dari Hasil Rampas Tanah Keluarganya

Nirina Zubir Marah Dan Kecewa ART Hidup Bergelimang Harta dari Hasil Rampas Tanah Keluarganya
LambeTurah.co.id - Pilu menimpa keluarga Nirina Zubir sebab aset-aset senilai Rp 17 miliar milik keluarga Nirina Zubir dirampas oleh asisten rumah tangga (ART), Riri Khasmita. Nirina Zubir marah dan sakit hati sebab ART terlihat hidup mewah diduga hasil merampas aset-aset keluarganya.

Hal itu diungkap Nirina Zubir ketika mendatangi Polda Metro Jaya, Rabu (17/11). Nirina Zubir sangat kecewa, karena ibunya sendiri selaku pemilik aset hidup dengan sederhana.

"Saya sakit hati dan marah karena saya tahu ibu saya sederhana sekali karena ibu saya nggak pernah nikmati uangnya sendiri. Tapi dia (Riri dan Endrianto) beli mobil baru, dia jalan-jalan ke luar negeri, dia modalin adiknya sekolah di Malaysia dari hasil ibu saya," kata Nirina Zubir.

Hari Ini Presiden Joko Widodo Terbang Ke NTB Resmikan Sikuit Mandalika



Ada enam bidang tanah milik keluarga Nirina Zubir yang telah dirampas oleh ART tersebut. Dua bidang lahan dijual, sedangkan empat sertifikat lainnya diagunkan ke bank.

Nirina Zubir menduga, dua sertifikat yang diagunkan tersebut digunakan untuk modal ART membuka usaha frozen food. Diketahui jika ART tersebut telah memiliki lima cabang frozen food.

"Enam surat ditukar sama mereka, sebagian diagunkan ke bank dan sebagian lagi dijual dan dugaan kami uangnya dipakai untuk bisnis ayam frozen yang sudah punya lima cabang," lanjut Nirina Zubir.

Nirina Zubir kemudian melaporkan ART-nya pada Juni 2021 setelah mengetahui adanya perampasan tanah keluarganya itu. Riri Khasmita si ART telah membalik nama 6 sertifikat keluarga Nirina Zubir atas nama Riri Khasmita dan suaminya, Endrianto.

"ART sudah ditahan. Itu tiga orang kita tahan dan dua orang lagi akan kita lakukan pemanggilan," kata Kasubdit Harda AKBP Petrus Silalahi, Rabu (17/11/2021).

Ketiga tersangka yang telah ditahan adalah Riri Khasmita serta sang suami, Endrianto. Dan juga seorang notaris bernama Faridah.

Polisi juga menetapkan dua notaris lainnya sebagai tersangka, Ina Rosiana dan Erwin Riduan. Sebelumnya, mereka berdua telah dipanggil tapi tidak hadir. Polisi akan segera memanggil keduanya lagi.