Oknum Pembina Pramuka di Samarinda Diduga Berbuat Asusila, Lapor Polisi Malah Diabaikan

Lambeturah.co.id - Adanya kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum pembina Pramuka ketika kegiatan perkemahan di salah satu SMK Samarinda tuai sorotan publik.
Ketua Dewan Kehormatan Kwarcab Pramuka Samarinda, Abdul Kadir, menegaskan pihaknya bakal memberikan sanksi tegas jika terbukti terjadi pelanggaran.
"Kalau pramuka itu terbukti, ada pengakuan dari adiknya, ada pendega-pendega itu, pembinanya mungkin mengaku atau tidak mengaku, kalau ada pengakuan, kita akan tindak. Apalagi kalau dia pelatih, kita akan cabut kepelatihannya," tegasnya.
"Harusnya setiap perkemahan itu sepengetahuan kwartir. Kalau dia gugus depan, kwartir ranting harus tahu. Dan setiap perkemahan harus didampingi pembina putra dan putri. Kalau peserta putri tidak didampingi pembina putri, itu tidak diizinkan," tambahnya.
Ia juga mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya mencari dan memanggil oknum pembina yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi.
"Sudah dipanggil oleh Ketua Ranting, tapi kayaknya entah belum siap, entah ganti nomor. Dilacak terus, Kita akan cabut kepelatihannya, kepembinaannya. Artinya secara tidak langsung dipecat sebagai anggota Pramuka secara tidak hormat," ucapnya.
"Ini kan pembinaan akhlak, pembinaan mental. Masak begini? Tidak bisa dibiarkan. Kalau orang seperti ini dipelihara, bisa jadi berulang lagi," sambungnya.
Ia berharap masyarakat tak serta-merta menyalahkan institusi Pramuka terkait tindakan oknum, dan media turut menyampaikan informasi secara proporsional.
"Ini jelas oknum. Jangan sampai seolah-olah Pramuka itu semua rusak. Kami jaga marwahnya. Kalau pelanggaran, kita tindak. Masalah hukum, silakan keluarga tempuh jalur hukum," pungkasnya.