Pakar Epidemiolog Minta Makan Siang Gratis Disediakan Setiap Minggunya

Pakar Epidemiolog Minta Makan Siang Gratis Disediakan Setiap Minggunya
Pakar Epidemiolog Minta Makan Siang Gratis Disediakan Setiap Minggunya

Lambeturah.co.id - Dicky Budiman selaku Epidemiolog Griffith University, mendorong pemerintah untuk menyalurkan makan siang gratis sebanyak lima kali setiap minggu kepada anak-anak secara rutin. 

Pernyataan itu diungkapkan usai menanggapi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang memperkirakan makan siang gratis akan disalurkan 3-5 kali seminggu di hari sekolah. 

“Kalau saya bisa menyarankan, ya sudah, lima hari saja. Senin sampai Jumat,” kata Dicky dikutip pada Minggu (12/5/2024).

“Kalau untuk lima hari itu sudah umum di negara-negara lain yang berhasil,” tambahnya.

Dicky pun meminta agar pemerintah harus melibatkan ahli gizi dalam perumusan menu makanan yang akan diberikan kepada anak-anak. 

Dicky menyebutkan bahwa program ini bisa berlangsung secara konstan, maka akan membawa dampak baik bagi kecerdasan akademik, mental, dan perilaku. 

“Negara lain sudah lama punya program seperti itu,Meski program ini bagus, kita harus pastikan pelaksanaannya,” ungkapnya. 

Sebelumnya, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan (PMMK) Bappenas Amich Alhumami memperkirakan program makan siang gratis bakal disalurkan sebanyak 3-5 kali dalam seminggu. Program ini nantinya akan mulai berjalan pada tahun 2025. 

“Kami sudah membuat simulasinya, tapi kami masih menghitung anggaran,” ungkap Amich.

Amich menyampaikan, penyaluran makan siang gratis hanya dilakukan selama hari sekolah. Menurut Amich, selama hari libur, termasuk musim liburan semester maupun hari raya, siswa tidak mendapatkan makan siang gratis.  

Ia menyebutkan bahwa program makan siang gratis bakal menyasar anak di tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD), sekolah dasar (SD), dan pesantren yang setingkat. Dia memastikan program unggulan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto itu akan mulai berjalan tahun depan.  

“Anak-anak di kelompok usia sekolah itu paling membutuhkan asupan gizi. Mereka membutuhkan fondasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya,” tandasnya.