Pengendara Avanza Ngebut di Jalan Komplek, Ditegur Malah Mukul!

Pengendara Avanza Ngebut di Jalan Komplek, Ditegur Malah Mukul!
LambeTurah.co.id - Viral di media sosial pengendara mobil memacu kendaraannya dengan kencang di jalanan komplek. Aksi ngebut tersebut kemudian ditegur warga sekitar, tapi pengendara tidak terima dan melayangkan pukulan ke warga.

Video insiden tersebut diunggah di akun Instagram @dashcam_owners_indonesia, Rabu (1/6/2022). Tak disebutkan di mana kejadian itu berlangsung, tapi waktunya tanggal 28 Mei 2022 sekitar pukul 16.39 sore.

Dalam rekaman kamera pengintai terlihat pengendara Avanza putih memacu kendaraannya cukup kencang. Ia kemudian ditegur pria berkaos putih, namun tidak terima ditegur, pengendara justru memundurkan kendaraannya.

Tersambar Petir, Kilang Minyak Pertamina di Cilacap Terbakar



Pengendara Avanza itu bergegas keluar dari dalam mobil dan sambil tersulut emosi, ia lalu melayangkan pukulan ke pria yang menegurnya. Perkelahian itu pun langsung dilerai warga sekitar.

Pada caption video tersebut juga dinarasikan bahwa pengendara Avanza putih itu dikenal suka mengendarai mobil secara kebut-kebutan. Tapi setiap kali diperingatkan, selalu menimbulkan keributan.

Praktisi Defensive Driving, Andry Berlianto, mengatakan pentingnya pengemudi mobil mengetahui etika berkendara di jalan raya. Selain harus taat aturan soal batas kecepatan, emosi saat mengemudi juga perlu dikelola.

Artis Ini Beri Kado Rolls-Royce Buat Anaknya yang Baru Lulus SMP
"Bisa jadi pengemudi (tersebut) belum mengetahui lebih dalam soal aspek mengemudi, seperti etika mengemudi di jalanan perumahan, di mana batasnya kecepatan sudah ditentukan (via UU ada rujukan batas kecepatan di perumahan tak lebih dari 30 km/jam, melihat situasi juga tentunya)," kata Andry kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Lanjut Andry menambahkan, mengemudi kencang di jalanan perumahan dapat berakibat fatal karena ruang gerak kendaraan yang sempit, serta minimnya ruang bermanuver, belum lagi objek bergerak yang kerap melintas, seperti pejalan kaki, anak bermain, binatang, gerobak pedagang, dan lain-lain.

"Kedepankan etika dan kesampingkan egoisme saat di belakang kemudi, watak pengemudi (profesional atau tidaknya) tercermin dalam sikap bagaimana dia mengemudi. Pengemudi tidak boleh serampangan, gegabah, buru-buru saat melintas di areal perumahan apapun alasannya," sambung Andry.

"Dam sebagai pihak yang terancam, tentunya wajib mengingatkan dan tentunya jika berulang dapat dengan mengambil musyawarah bersama di antara penghuni perumahan untuk mencari titik temu, misalnya mencari solusi polisi tidur, tentunya dengan spek polisi tidur yang sesuai," tukasnya.