Polri Awasi Ketat Penggilingan Padi Hingga Distribusi Beras

Lambeturah.co.id - Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal Wahyu Widada, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan intensif terhadap pergerakan harga dan distribusi beras di seluruh Indonesia.
Ia juga menginstruksikan Direktorat Tindak Pidana Khusus (Ditkrimsus) untuk melakukan pengawasan harian guna memastikan bahwa semua penggilingan padi mematuhi ketentuan Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut dari permintaan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
"Polri sudah melakukan pemantauan, banyak permasalahan terkait beras yang kami tangani. Kami akan terus menekan dan memastikan penggilingan padi tetap berkomitmen sesuai HPP," jelas Wahyu dalam keterangannya pada Sabtu (15/2/2025).
Wahyu juga menegaskan kesiapan Polri untuk mendukung percepatan swasembada pangan sesuai arahan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Pertanian Amran.
"Kami siap mengawal dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional," tambahnya.
Menteri Amran meminta Kabareskrim Polri untuk mengawasi proses serapan gabah sesuai HPP yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kg.
Ia menekankan pentingnya menjaga agar HPP tidak turun, karena penurunan harga dapat berdampak negatif, seperti meningkatkan kemiskinan dan kerugian bagi petani serta negara.
"Kita harus jaga agar HPP tidak turun. Jika turun, dampaknya bisa memicu kemiskinan, kesengsaraan, dan kerugian bagi petani serta negara," kata Amran.
Selain itu, Amran juga memfasilitasi kesepakatan antara Perum Bulog dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) untuk menyerap gabah petani setara dengan 2,1 juta ton beras.
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan purchase order (PO) pada Senin (10/2), yang dihadiri oleh Kabareskrim Polri Wahyu Widada, Ketua Dewan Pengawas Bulog Sudaryono, Direktur Utama Bulog Novi Helmy Prasetya, serta perwakilan pengusaha penggilingan padi dan beras swasta.
Dalam kesepakatan tersebut, pengusaha penggilingan padi sepakat untuk menyerap gabah sebanyak 2,1 juta ton dari total target panen raya sebesar 3 juta ton beras.
"Sisa 900 ribu ton akan dilakukan secara mandiri oleh Bulog. Jadi komitmen dari pengusaha itu gabah petani setara 2,1 juta ton beras," kata Amran.