Posan Tobing Beraksi Tagih Royalti, Kotak Beri Klarifikasi
Lambeturah.co.id - Baru-baru ini mantan drummer Kotak Posan Tobing mengaku kecewa kepada band Kotak lantaran diduga pembagian royalti yang tidak merata.
Sejak mundurnya Posan Tobing pada 2011 silam menyebut juga dirinya sakit hati atas pernyataan Kotak yang tidak ingin mencari drummer lagi.
Dalam sebuah klarifikasinya di akun resmi kotak, Tantri, Cella, dan Chua buka suara usai mereka dituding belum membayar royalti bagian eks drummer mereka, Posan Tobing tersebut.
"Di Indonesia sendiri ini ada badan yang diatur oleh pemerintah berdasarkan PP Nomor 56 juncto UU Hak Cipta. Yang membayarkan hak tersebut adalah LMK, dalam hal ini WAMI (Wahana Musik Indonesia)," ucap Chua dalam video klarifikasi, dikutip lambeturah.co.id, pada Sabtu (8/10/2022).
"Jadi memang pasti tidak tepat kalau misalnya meminta hak performance royalty ke Kotak. Memang sudah ada lembaganya, yang memang minta royaltinya ke WAMI," timpal Tantri.
Sementara, Cella juga menjelaskan jika Posan merupakan pencipta sejumlah lagu hit Kotak di antaranya Pelan-Pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta.
Cella juga menjelaskan bahwa lagu-lagu yang diciptakan bersama dengan personel lain, termasuk penulis lagu Pay dan Dewiq sudah dijelaskan persentasenya.
"Memang ada lagu ciptaan Posan sendiri, kayak Kerabat Kotak, Cinta Jangan Pergi, dan Ku Ingin Sendiri, itu murni ciptaan Kotak. Tapi semenjak 2011 memutuskan keluar, kami hampir tidak pernah membawakan lagu itu," lanjutnya.
Ketiganya, menjelaskan klaim Posan yang menyebut personel memutus hubungan dengan dirinya karena telah memblok media sosial.
Tantri pun mengakui jika para personelnya memblok media sosial Posan, tetapi menegaskan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.