Presiden Prabowo Subianto Resmikan Smelter Freeport Terbesar Dunia di Gresik, Investasi Capai Rp 58 Triliun

Presiden Prabowo Subianto Resmikan Smelter Freeport Terbesar Dunia di Gresik, Investasi Capai Rp 58 Triliun
Presiden Prabowo Subianto Resmikan Smelter Freeport Terbesar Dunia di Gresik, Investasi Capai Rp 58 Triliun

Lambeturah.co.id - Presiden Prabowo Subianto meresmikan fasilitas pemurnian emas Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025).

Proyek ini merupakan bagian dari upaya mempercepat hilirisasi industri di Indonesia.

Produksi perdana emas batangan dari PMR ini telah dimulai sejak 30 Desember 2024. Smelter Manyar di Gresik menjadi smelter kedua Freeport setelah sebelumnya PTFI membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia pada tahun 1996 yang kini dikenal sebagai PT Smelting Gresik.

Kapasitas Produksi Smelter Freeport di Gresik

Smelter Freeport di Gresik memiliki kapasitas produksi 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dari proses ini, dihasilkan berbagai produk, antara lain:

  • Katoda tembaga sebanyak 600.000–700.000 ton per tahun.

  • Emas batangan sebanyak 50 ton per tahun.

  • Perak sebanyak 150–200 ton per tahun.

  • Asam sulfat sebesar 1,5 juta ton.

  • Terak tembaga 1,3 juta ton.

  • Gipsum sebanyak 150.000 ton per tahun.

Selain itu, lumpur anoda yang dihasilkan akan dimurnikan di PMR menjadi emas, perak, dan Platinum Group Metals (PGM).

Proyek ini merupakan smelter single line terbesar di dunia dan menghabiskan investasi mencapai Rp 58 triliun.

Ekspansi Smelter PT Smelting Gresik

PT Freeport Indonesia sebelumnya telah memiliki smelter yang dibangun pada tahun 1996, yaitu PT Smelting Gresik, yang mampu mengolah sekitar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan menghasilkan 300.000 ton katoda tembaga.

Saat ini, PT Smelting tengah menjalani proses ekspansi dengan target peningkatan kapasitas sebesar 30% atau sekitar 300 ribu ton konsentrat per tahun. Dengan ekspansi ini, produksi katoda tembaga diperkirakan akan meningkat menjadi 1,3 juta ton per tahun.

Dominasi Indonesia dalam Industri Pertambangan Global

Dengan beroperasinya smelter Freeport di Gresik dan ekspansi PT Smelting, Indonesia semakin memperkuat posisinya di peta hilirisasi industri pertambangan dunia. Smelter ini mengalahkan smelter besar lainnya, seperti Guixi dan Codelco.

Freeport Indonesia yang beroperasi di Pegunungan Sudirman, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, mengelola tambang Grasberg yang merupakan salah satu deposit tembaga dan emas terbesar di dunia.

Proyek smelter Manyar di Gresik merupakan bagian dari strategi hilirisasi nasional untuk memaksimalkan nilai tambah dari hasil tambang Indonesia.