Sebanyak 681 Rumah di Sukabumi Rusak Imbas Gempa Cianjur

BPBD Sukabumi mencatat hingga saat ini jumlah rumah rusak mencapai 681 unit. sifatnya masih sementara dan masih melakukan assessment terkait kerusakan

Sebanyak 681 Rumah di Sukabumi Rusak Imbas Gempa Cianjur
Sebanyak 681 Rumah di Sukabumi Rusak Imbas Gempa Cianjur

Lambeturah.co.id Gempa mengguncang Cianjur dengan Magnitudo (5,6). Kerusakan akibat gempa tidak hanya terjadi di pusat gempa melainkan hingga ke Sukabumi

Bupati Sukabumi Marwan Hamami menyebut ada 19 Kecamatan terdampak gempa pada Senin (21/11). Wilayah dengan kerusakan terparah yakni Kecamatan Sukalaran yang berbatasan langsung dengan Cianjur. 

"Data dan informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tercatat hingga saat ini jumlah rumah rusak mencapai 681 unit. Ini sifatnya masih sementara dan kami masih melakukan assessment terkait kerusakan," kata Marwan di kediamannya, Rabu (23/11/2022). 

Untuk kecamatan yang paling parah yakni Kecamatan Sukalarang dengan jumlah rumah yang rusak sebanyak 179 unit. Selanjutnya Kecamatan Kadudampit sebanyak 154 unit dan Kecamatan Nagrak terdapat 132 unit yang rusak. 

"Untuk jumlah warga yang mengungsi sebanyak 58 kepala keluarga (KK) dan korban luka sebanyak 11 orang dengan rincian satu luka sedang dan 10 luka ringan. Korban luka karena tertimpa puing bangunan rumah dan seluruhnya sudah mendapatkan penanganan petugas medis, Sementara untuk korban jiwa hingga saat ini belum ada laporan", tambahnya. 

Selain rumah, Marwan menambahkan, dari hasil pendataan ada enam sekolah yang rusak dan 10 unit sarana ibadah seperti masjid dan mushalla. Selain itu, getaran gempa juga merusak akses jalan di Kecamatan Gunungguruh. 

Akibat gempa bumi ini total 28.078 rumah rusak, 8.634 rusak ringan, 3.723 rusak sedang dan 14.811 rusak berat. Selain itu ada 5 rumah ibadah, 5 fasilitas kesehatan, 1 kios, 13 fasilitas pendidikan, 151 kantor pemerintahan rusak. Selain itu, ada juga 2 titik jalan tertutup longsor. 

Hingga Pukul 09.00 WIB untuk korban meninggal dunia tercatat 284 orang dan 122 di antaranya sudah teridentifikasi berdasarkan data Dinas Kesehatan Jawa Barat. Selain itu, untuk korban luka-luka mencapai 1.858 orang dan pengungsi mencapai 58.362 orang.