Sempat Dikira 'Kebal' Karena Bawa Jimat, Pencuri Motor di Depok Tewas Dihajar Massa

Sempat Dikira 'Kebal' Karena Bawa Jimat, Pencuri Motor di Depok Tewas Dihajar Massa
Sempat Dikira 'Kebal' Karena Bawa Jimat, Pencuri Motor di Depok Tewas Dihajar Massa (illustrasi)

Lambeturah.co.id - Seorang pria yang hendak mencuri motor di kawasan Cisalak, Kota Depok, harus meregang nyawa di rumah sakit setelah diamuk massa. Kejadian ini terjadi saat pria tersebut ketahuan mencoba mencuri motor dan sempat dikira kebal oleh warga karena membawa jimat.

Saksi yang merupakan penjaga kos, menceritakan awal mula insiden tersebut. Ia membuka gembok pagar sekitar pukul 05.00 WIB agar penghuni kos bisa keluar untuk bekerja. Ketika sedang bersantai, ia mendengar suara mencurigakan yang mencoba membobol pagar.

"Kok ada suara lagi ngotek-ngotek (coba membobol gembok pager). Kirain orang sini, tapi gerak-geriknya kayak bukan orang sini, soalnya saya hafal kan penghuni sini. Akhirnya saya biarin, tapi dia kelihatan masih coba ngebobol gembok, padahal kan sudah saya buka aslinya," ujarnya kepada wartawan, Selasa (29/10/2024).

Dia kemudian memeriksa CCTV dan mendapati pelaku bukan warga sekitar. Ia melihat pelaku memberikan isyarat kepada temannya yang menunggu di luar dengan motor Honda Beat putih, seakan berjaga.

"Dia masuk sini, saya lihat dia ngasih kode ke temen di luarnya deket gapura yang bawa motor Beat putih, untuk berjaga di luar dan ngasih gestur suruh temennya agak lebih menjauh lagi dari TKP. Intinya suruh standby," jelasnya.

Pelaku lalu mencoba mencuri motor Yamaha KLX yang terparkir. Menyadari bahwa orang tersebut adalah pencuri, Ia memanggil temannya di kos dan menyusun rencana untuk menangkap pelaku.

"Karena saya udah duga ini maling, saya langsung ke temen kamar sebelah. saya bilang ke temen 'Ada maling, tapi jangan teriak' Pas itu saya hampir bawa golok, tapi saya jadinya bawa tongkat satpam." katanya

Bersama warga, Putra berusaha menangkap pelaku yang saat itu mencoba melarikan diri. Saat tertangkap, pelaku berontak, dan sempat melakukan perlawanan. Temannya yang menunggu di motor juga mencoba membantu, namun berhasil kabur saat dikejar warga.

"Pas saya samper, dia mau kabur terus nabrak saya, saya langsung pukul kepalanya. Saya pegangin perut sama tasnya, dia berontak. Saya pegang perutnya lagi pake tangan dua, temennya yang di motor sempet mau bantuin," ucapnya.

"Tapi abis itu, temen saya yang jatoh dateng, langsung mau ngejar yang di motor itu. Yang di motor keburu kabur, saya yang masih pegang pelaku itu sempet piting lehernya, jadi kayak cekek, saya tonjok wajahnya. Habis itu orangnya," tambahnya.

Saat ditanyai warga, pelaku tetap kuat meskipun dipukuli. Warga menemukan pelaku membawa jimat di sabuknya, yang kemudian dilepas dan dihancurkan. Jimat tersebut diduga membuat pelaku seakan "kebal". Setelah jimat diambil, kondisi pelaku berubah dan ia terlihat melemah, hingga akhirnya mengeluarkan darah.

"Saya lihat gespernya akhirnya saya potong, saya suruh buka bajunya, ternyata jimatnya ketinggalan, itu diambil, dipotong pake golok. Baru pas dibuka ada tulisan Arab, saya suruh makan ke mulut, pelaku sempat nggak mau tuh, tapi akhirnya ditelan itu jimatnya, abis ditelan, dia muntah dan keluarin darah intinya," jelasnya.

Putra dan warga lainnya menjaga pelaku sampai aparat Babinsa tiba untuk mengamankannya.

"Kita jagain pelaku, ya biasa warga kesel, gak mungkin juga pelaku dikasih ke polisi kondisi bersih kalo yang nangkep warga gini. Kita tanya-tanya, intinya sampe nunggu babinsa dateng sampe jam set 7-7 pagi," tutupnya.

Sebelumnya, video kejadian ini sempat viral di media sosial. Dalam video tersebut, tampak pelaku yang mengenakan sweater hitam dan topi, mencoba membobol kontak motor. Pemilik rumah memergoki pelaku dan langsung mengejarnya bersama warga lainnya.

Kapolsek Cimanggis, Kompol Tatang Targana, membenarkan insiden tersebut yang terjadi pada Sabtu (26/10) dini hari di Jalan Nusa Indah, Cisalak, Depok. 

"Benar kejadian tersebut. Namun pelaku tidak tertolong karena dimassa," kata Tatang saat dihubungi wartawan, Senin (28/10).

Ia menyebutkan bahwa terdapat dua pelaku, namun salah satunya berhasil melarikan diri, sementara satu lainnya dihakimi warga hingga tewas.

"(Pelaku) satu kabur. Satu tertangkap massa dan dihakimi. Meninggal di RS," tutupnya.