Seorang Warga Jepara Klaim Bangun Jembatan Dari Duit Sendiri Rp3,7 M

Seorang Warga Jepara Klaim Bangun Jembatan Dari Duit Sendiri Rp3,7 M
Lambeturah.co.id - Pemilik akun Twitter Jowo Joyowaskito mengklaim membangun jembatan dan jalan yang berjarak tujuh kilometer dari desa Kecapi, Kedungjogo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menggunakan dana pribadi sebesar Rp3,7 miliar.

Setelah dibangun kata dia, Bupati Jepara dan Gubernur Jawa Tengah malah 'pura-pura' tidak tahu. Berbeda dengan Bupati Grobogan, yang mengungkapkan terima kasih.

"Jembatan dan jalan ini aku buat dengan dana pribadi Rp3,7 miliar. Bupati Jepara dan Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) pura-pura tidak tahu, lain dengan Bupati Grobogan yang berterima kasih," kata dia dikutip dari CNNIndonesia, pada Jumat (6/5/2022).

Viral 2 Orang Wanita Injak Al-Qur'an Gegerkan Dunia Maya



"Lokasi jembatan ini hanya berjarak 7 km dari Kota/Kabupaten Jepara, di desa Kecapi, Kedungjogo, RT15/02 (Kecamatan) Tahunan." Sambungnya.

Akun @JJoyowaskito tersebut Dalam cuitan berbeda mengatakan, sebelum dibuatnya jembatan dan jalan, penduduk sekitar kesulitan untuk beraktivitas karena harus menyeberangi kali.

"Sungguh miris bila anak-anak ke sekolah sedang kalinya banjir, wanita paruh baya pulang pergi kerja, rasa iba dan prihatinku berupaya meringankan beban penduduk sini dan sekitarnya," ucapnya.

Dilansir dari detikcom, Seseorang bernama Kholil (54) membenarkan dirinya adalah pemilik akun @JJoyowaskito yang membangun jembatan dengan memiliki ukuran panjang 22 meter dan lebar 6 meter tersebut.

"Biaya itu ya lebih dari Rp3,7 miliar, tapi nanti saya malu banyak netizen yang dikira macam-macam. Habis jembatan mengeluarkan uang Rp2 miliar untuk jalan. Fondasi 100 meter kali 2 meter tinggi beton itu habis biaya juga tahu," ujarnya.

Dia menjelaskan jembatan yang memiliki akses ke tiga dukuh di Desa Kecapi, agar tidak perlu jauh-jauh lagi untuk aktivitas sehari-hari.

"Ini menghubungkan RT 15 ke RT 33, 40, dan 41. Kalau dukuhnya ini Kedungjogo, Kracan, Tempur," jelasnya.

Dirinya mengaku rela mengeluarkan uang pribadinya karena merasa kasihan dengan kondisi akses jalan untuk warga di Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan.

"Sebetulnya saya iba sama masyarakat, kalau masyarakat mau mobilitas harus muter, kalau anak sekolah musim penghujan mereka bertaruh nyawa untuk melaksanakan tugas mencari nafkah dan sekolah," ujarnya.

"Saya sebagai seorang ingin menolong mereka ini paling nyaman dibikin jembatan. Itu ingin saya kan bikin empat meter, lah Pak Petinggi Kecapi itu ke sini, tolong dibikin enam meter. Karena Jembatan Kecapi empat meter sudah ramai, jembatan itu tahun 70-an, kalau sekarang harus enam meter," sambungnya.

"Kalau dari desa saya mau bikin empat meter terus disuruh 6 meter, terus dibantu semen 40 sak (karung), waktu ngecor, terus masalah kabupaten macam-macam tidak pernah karena saya tidak pernah mengajukan proposal, memang selama saya mau saya bantu," tandasnya lagi.