Studi Ungkap Wajah Bisa Tunjukkan Status Sosial dan Kondisi Keuangan Seseorang

Lambeturah.co.id - Wajah manusia ternyata menyimpan lebih banyak informasi dari yang selama ini kita kira. Sebuah penelitian dari Universitas Toronto mengungkap bahwa kondisi keuangan seseorang bisa dikenali hanya dari ekspresi wajah, bahkan ketika wajah tersebut dalam keadaan netral dan tanpa ekspresi emosional.
Penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology dan melibatkan 160 foto hitam-putih pria dan wanita tanpa aksesori dan tanpa ekspresi. Separuh dari para subjek berasal dari kalangan ekonomi atas, sedangkan sisanya dari kelas pekerja.
Kemudian, sekelompok partisipan lainnya diminta untuk menebak latar belakang sosial ekonomi para wajah tersebut. Hasilnya mengejutkan sekitar 68% tebakan mereka ternyata benar, meskipun para partisipan tidak mampu menjelaskan bagaimana mereka bisa menebaknya.
“Ketika kami tanya bagaimana mereka tahu, mereka tidak bisa menjelaskannya. Mereka bahkan tidak sadar bagaimana mereka bisa menebak dengan tepat,” ujar R. Thora Bjorsdottir, salah satu peneliti, dikutip dari CNBC, Senin (23/6/2025).
Dalam studi lanjutan, peneliti memperbesar bagian wajah seperti mata dan mulut untuk mengetahui fitur mana yang memengaruhi persepsi tersebut. Hasilnya tetap konsisten ekspresi wajah yang terbentuk dari pengalaman hidup ternyata dapat meninggalkan jejak emosional permanen.
Orang-orang dari latar belakang finansial yang lebih baik umumnya memiliki raut wajah yang terlihat lebih bahagia, tenang, dan rileks. Sebaliknya, individu dari kelompok ekonomi lemah menunjukkan wajah yang lebih tegang atau penuh tekanan, meskipun dalam keadaan netral.
“Studi ini menunjukkan bahwa perbedaan status ekonomi dapat tercermin pada ekspresi wajah seseorang,” jelas Bjorsdottir.
Namun demikian, Nicholas O. Rule, peneliti lainnya, memperingatkan bahwa penilaian sosial berdasarkan wajah bisa menjadi hal yang berbahaya.
“Jika masyarakat terus menilai seseorang hanya dari wajahnya, ini bisa memperkuat stereotip negatif dan memperparah ketimpangan sosial,” ujar Rule. Ia menambahkan bahwa perlakuan berbeda terhadap orang yang ‘berwajah kaya’ berpotensi memperkuat siklus kemiskinan yang sudah ada.