Tak Terima Hanya Kekurangan saja Yang Di Expose, Wanita Ini Tunjukkan Keistimewaan Venue PON Di SUMUT

Lambeturah.co.id - Venue cabang olahraga atletik PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang berada dalam kompleks Sport Center Sumatera Utama, Deli Serdang mendapatkan apresiasi dan rasa bangga dari masyarakat. Pasalnya Stadion Madya Atletik itu menjadi salah satu venue atletik di Indonesia yang sudah tersertifikasi standart internasional.
Sebelumnya, Sport Center Sumatera Utama, Deli Serdang tak terekspose Keistimewaan yang ada disini. Salah seorang wanita Ini pun merasa tak terima dan menunjukkan Stadion tersebut.
"Nah aku saat ini berada di Stadion Madya Atletik ini tuh salah satu lintasan terbaik di Indonesia" kata wanita tersebut dilihat lambeturah pada Kamis (19/9/2024).
"Gak Bisa aku sebagai warga sumut gak terima dikasih berita yang jelek2 aja dari pada memikirkan sakit kepala karena kekurangan, gak ada yg sempurna di dunia ini, dan lihat sendiri ya mewah kali ini salah satu sumut ya kebanggaan kita sumut" tambahnya.
Tak hanya itu, Menpora Dito juga mengapresiasi terhadap Stadion Madya Atletik tersebut.
"Di stadion atletik ini semua sangat baik, rapi dan dingin, tempat penontonnya juga sangat baik. Karpet lintasan lari ini dari Jerman kalau tidak salah, jelas kualitas dunia," ujar Menpora Dito belum lama ini.
Stadion Madya Atletik dibangun dengan standar internasional. Artinya juga untuk berbagai berbagai perlombaan atletik tingkat dunia tentunya dapat digelar di stadion yang berkapasitas 2.507 tempat duduk tersebut.
Stadion Madya Atletik memiliki dua lintasan, lintasan untuk latihan dan lintasan untuk pertandingan atau pemanasan yang masing-masing memiliki delapan jalur lomba. Lintasan tersebut bisa digunakan untuk lari 100 meter, 200 meter, lari gawang, 400 meter dan lainnya, juga ada fasilitas untuk lomba nomor lempar galah, lempar cakram, tolak peluru, lompat jauh, dan lompat tinggi.
"Itu dari Nordic Sport untuk lompat tinggi, lompat galah dan lainnya dan ini sudah tersertifikasi world atletic. Jadi ini venue kelas dunia, ini yang perlu kita apresiasi salah satunya di Sumut, venue kelas dunia sudah ada disini," ungkapnya.
Menpora menilai banyaknya atlet senior yang masih turut serta dalam pelaksanaan PON diharapkan menjadi dan pemicu semangat bagi atlet-atlet juniornya.
"PON ini sudah menjadi suatu budaya dan kebanggaan bagi daerahnya. Dan saya rasa meski atlet nasional banyak yang meraih emas tapi ini juga sebagai persiapan regenerasi jadi, peringkat dibawahnya saya yakin akan mendapatkan motivasi yang lebih dan kelak akan menggantikan seniornya dan dari PON ini kita bisa lihat potensi yang nantinya bisa ambil untuk atlet nasional juga," pungkasnya.