TikTok Digugat Setelah 7 Anak Dilaporkan Tewas karena Blackout Challenge

TikTok Digugat Setelah 7 Anak Dilaporkan Tewas karena Blackout Challenge
TikTok Digugat Setelah 7 Anak Dilaporkan Tewas karena Blackout Challenge

Lambeturah.co.id - TikTok digugat oleh sejumlah orang tua yang mengatakan anaknya meninggal dunia setelah mengikuti salah satu tren "blackout challenge". Salah satu gugatan yang dilayangkan pada Juni 2022 mengatakan bahwa setidaknya ada tujuh anak yang meninggal pada tahun lalu akibat melakukan challenge tersebut. 

Tantangan berbahaya ini mengajak pengguna untuk mencekik dirinya sendiri sampai tidak sadarkan diri. Tujuh anak yang meninggal dunia dilaporkan berusia di bawah 15 tahun, seperti dikutip dari The Verge, Jumat (8/7/2022). 

Gugatan terbaru dilayangkan oleh orang tua Lalani Walton (8) dan Arriani Arroyo (9). Dokumen gugatan itu juga menyebut lima anak lainnya yang meninggal dunia setelah mengikuti 'blackout challenge', yaitu: 

- Anak 10 tahun di Italia yang meninggal pada Januari 2021

- Anak 12 tahun di Colorado, AS yang meninggal pada Maret 2021

- Anak 14 tahun di Australia yang meninggal pada Juni 2021

- Anak 12 tahun di Oklahoma, AS yang meninggal pada Juli 2021

- Anak 10 tahun di Pennsylvania, AS yang meninggal pada Desember 2021 

Nylah Anderson, ibu dari anak 10 tahun yang meninggal di Pennsylvania, AS ikut menggugat TikTok. Dalam gugatannya, Anderson menuding TikTok mendorong penggunanya untuk melakukan tantangan yang berbahaya. 

Sebagai respons terhadap gugatan tersebut, TikTok telah memblokir pengguna yang mencari kata kunci 'blackout challenge'. Di hasil pencarian, Tiktok menampilkan layar peringatan yang mengatakan bahwa beberapa tantangan bisa berbahaya, mengganggu, atau bahkan dipalsukan. 

Namun dalam gugatan Smith dan Arroyo, mereka mengatakan bahwa anak-anaknya tidak mencari video tantangan tersebut. Mereka mengatakan bahwa TikTok menempatkan video tersebut di halaman For You yang merupakan feed utama berisi video rekomendasi dari TikTok. 

Gugatan Smith dan Arroyo berargumen bahwa karena TikTok mengiklankan dan mempromosikan beberapa challenge, mereka berkewajiban untuk memonitor video dan tantangan yang dibagikan dan diunggah, serta memastikan agar video dan challenge yang berbahaya tidak diunggah dan dibagikan.