Tokopedia Dikabarkan Bakal Menyerah Pada Globalisasi Digital

Lambeturah.co.id - Reuters sempat memberitakan jika Grab bakal membeli saham GoTo. Perusahaan yang berdiri di Malaysia dan berkantor pusat di Singapura ini bakal membeli GoTo senilai $7 miliar dolar atau 115 triliun.
Untuk karyawan GoTo berita ini dianggap rumor-lama-bersemi-kembali. Grab juga sudah mengonfirmasi bahwa berita itu masih spekulasi.
Dengan begitu, tentunya tak lupa jika entitas di bawah GoTo yaitu Tokopedia, sudah dibeli oleh TikTok pada Februari 2024. Mulanya, TikTok meyakinkan jika penggabungan Tokopedia dan TikTok Shop bakal membawa keuntungan bagi GoTo.
Usai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan karyawan Tokopedia pada Juni 2024, satu karyawan GoTo bercerita jika karyawan Tokopedia yang tersisa kini tinggal menunggu giliran di-PHK pasalnya mereka sudah tidak mengerjakan apa-apa di kantor.
Pembaruan sistem, update aplikasi dll harus menunggu tim ByteDance sementara ByteDance tidak nyuruh mereka ngapa-ngapain.
Penjual di Tokopedia juga sudah tidak bisa menambah produk dan membuka toko baru lantaran harus mengintegrasikan toko mereka ke TikTok Shop.
Sebetulnya, dari awal sudah banyak yang menduga jika Tokopedia bakal dimatikan, digantikan oleh TikTok Shop. TikTok Shop sempat jadi kontroversi lantaran produk yang dijual mayoritas impor dari Tiongkok, dari pakaian dalam, perabot dapur, sampai skincare.
Mengutip situs Kementerian Perdagangan di bbi.kemendag.go.id, Bangga Buatan Indonesia adalah gerakan nasional untuk mendukung produksi dalam negeri.
Tujuannya supaya masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, terutama UMKM yang terdampak saat pandemi Covid-19.
Mungkin karena kampanye itu ditujukan untuk mendongkrak penjualan UMKM lokal selama pandemi, sekarang kampanye itu dilupakan. Pun yang ingin didongkrak mungkin hanya UMKM, bukan unicorn digital seperti Bukalapak dan Tokopedia.