Turis Rusia Gaduh di RI Di Sorot Media Bangkok

Salah satunya dari Bangkok Post yang menuliskan artikel berjudul "Bali bakal perketat syarat bagi turis Rusia" pada Senin (15/3/2023).

Turis Rusia Gaduh di RI Di Sorot Media Bangkok
Turis Rusia Gaduh di RI Di Sorot Media Bangkok

Lambeturah.co.id - Beberapa media di Thailand soroti warga negara Rusia yang membuat gaduh di Bali, Indonesia. Mereka memberitakan WN Rusia yang membeli properti di Phuket, Thailand.

Salah satunya dari Bangkok Post yang menuliskan artikel berjudul "Bali bakal perketat syarat bagi turis Rusia" pada Senin (15/3/2023).

Pada kalimat pertama, Bangkok Post menuliskan pihak berwenang Bali meminta kantor imigrasi pusat untuk mencabut kebijakan visa on arrival (VoA) bagi WNA asal Rusia.

Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster sudah meminta Kementerian Hukum dan HAM untuk memperketat persyaratan visa dengan mencabut VoA bagi warga Rusia dan Ukraina lantaran berbagai pelanggaran.

"Karena sedang perang, mereka berbondong-bondong ke Bali, termasuk mereka yang mencari kenyamanan atau datang bekerja ke sini," kata Koster dalam laporan Bangkok Post.

Warga Rusia juga sebelumnya menjadi sorotan lantaran sederet tingkah mereka yang dianggap mengganggu masyarakat.

Sementara itu, warga Ukraina di Bali juga menjadi sorotan lantaran membuat kartu tanda penduduk (KTP) palsu.

Menurut data dari imigrasi Thailand, sejak Januari tercatat lebih dari 370 ribu turis Rusia mengunjungi negara itu, demikian dikutip Thailand News.

Presiden Asosiasi Real Estate Phuket (P-REA), Phatthanan Pisutwimol, mengatakan bisnis real estate di Phuket pulih dengan cepat. Pasalnya, pulau itu populer di kalangan turis asing.

Menurut Phatthanan, villa dengan kolam renang, dan kondominium populer di kalangan turis asing yang ingin berinvestasi.

"Banyak yang ingin membeli dan tinggal di villa kolam daripada menyewanya," ucapnya lagi.

"Kebanyakan orang Rusia yang mengunjungi Thailand adalah wisatawan kaya dan lebih suka mengunjungi provinsi pesisir," jelas komisaris Biro Polisi Pariwisata Thailand, Letnan Jenderal Pol Sukhun Prommayon, seperti dikutip Bangkok Post.