UNESCO Tetapkan Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia

UNESCO Tetapkan Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia
UNESCO Tetapkan Tiga Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia

Lambeturah.co.id - Program Memori Dunia bagian Asia Pasifik memasukkan tiga warisan dokumenter Indonesia ke dalam daftar register regional MOWCAP Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Tiga warisan dokumenter itu yakni arsip Indarung I Semen Padang sebagai pabrik semen pertama di Asia Tenggara yang diajukan oleh PT Semen Padang; arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia tahun 1887-1986 yang diajukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur dan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI); serta manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol yang diusulkan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) dan pemerintah provinsi Sumatera Barat.

"Arsip PT Semen Padang formatnya adalah kertas, foto dan peta. Sedangkan arsip Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia berbentuk kertas dan foto sementara naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol berbentuk buku yang ditulis di atas kertas pada 1841 oleh anaknya," kata Plt Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto dikutip pada Minggu (12/5/2024).

"Manfaatnya bagi Indonesia adalah peradaban kita diakui secara internasional sebagai bagian yang menjadi memori dunia dan dapat dimanfaatkan sebagai diplomasi internasional," tambahnya.

Menurutnya, berisi bagaimana pendirian dan operasionalisasi PT Semen Padang sebagai pabrik semen pertama di Asia Tenggara pada 1920 sehingga berperan dalam pembangunan infrastruktur.

"Semen yang dihasilkan bukan hanya digunakan oleh Hindia Belanda saat itu, melainkan juga diekspor ke negara lain di kawasan Asia Pasifik. Karena perannya di kawasan itu maka arsip Semen Padang punya nilai signifikansi sejarah perkembangan infrastruktur dan perekonomian pada masa Hindia Belanda," ungkapnya.

Arsip kedua yakni penelitian gula pada 1886 yang menceritakan hama terhadap tanaman tebu di dunia kala itu.

"Ada riset internasional di Jawa Timur, yaitu di Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia untuk menjadikan tanaman tebu tahan terhadap hama. Hasil dari riset tersebut berhasil membangkitkan perekonomian berbagai negara penghasil gula yang tadinya bangkrut karena hama jadi bangkit kembali pada akhir abad ke-19 sampai awal kemerdekaan Indonesia," tuturnya.

Arsip ketiga yakni manuskrip Tambo Tuanku Imam Bonjol yang menceritakan Perang Padri 1803-1837 berisi ajaran anti-peperangan, rekonsiliasi dan lainnya yang ditulis anak dari Tuanku Imam Bonjol.

"Indonesia mengajukan tiga nominasi dan ketiga-tiganya berhasil disetujui untuk masuk dalam daftar Memori Dunia," jelasnya.

Selain Indonesia, ada juga negara-negara lain yang ikut mengajukan termasuk China dan India yang mendapatkan tiga pengakuan, sedangkan negara lain ada ada yang mendapatkan 1-2 pengakuan.