Viral 2 PNS RSUD di Gorontalo Mengamuk hingga Buka Baju, Begini Penjelasan Manajemen

Viral 2 PNS RSUD di Gorontalo Mengamuk hingga Buka Baju, Begini Penjelasan Manajemen
Viral 2 PNS RSUD di Gorontalo Mengamuk hingga Buka Baju, Begini Penjelasan Manajemen

Lambeturah.co.id - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aloei Saboe di Gorontalo mengklarifikasi atas peristiwa yang melibatkan dua pegawainya yang ngamuk dengan membuka baju.

Pihak manajemen RSUD menjelaskan jika insiden ini terjadi akibat kesalahpahaman yang sudah berhasil dimediasi.

Peristiwa itu diungkapkan oleh Plt Direktur RSUD Aloei Saboe, Muhammad Kasim. Menurutnya, masalah ini muncul dari komunikasi yang tidak jelas di antara pegawai di bagian umum. 

“Mereka mendapatkan tugas untuk mencari mobil sewa bagi dokter spesialis bedah jantung, namun tidak mengkonfirmasi dengan manajemen terlebih dahulu,” katanya.

“Mereka merasa marah karena sudah ada kesepakatan dengan pemilik mobil dan merasa tidak mendapatkan dukungan dari pimpinan,” tambahnya.

Usai insiden ini, manajemen rumah sakit melakukan pemanggilan terhadap kedua pegawai yang terlibat. “Kami sudah memanggil mereka untuk melakukan pemeriksaan agar kejadian seperti ini tidak terulang di masa depan,” ungkapnya.

Diketahui, dua orang yang terlibat dalam insiden ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Garin Daud dan Husain Ismail. Mereka membantah bahwa tindakan mereka sebagai keributan, melainkan hanya sebagai ungkapan kekesalan. “Ini bukan keributan, ini hanya luapan kesesalan kami,” ucap Garin.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 20 Agustus 2024 sekitar pukul 11.30 Wita di RSUD Aloei Saboe, yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Aloei Saboe, Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Gorontalo.

Garin menjelaskan jika ketidakjelasan instruksi dari atasan menyebabkan situasi menjadi tidak nyaman. “Kami merasa dibingungkan dengan perintah dan tanpa kejelasan yang sudah ada dari pihak manajemen,” pungkasnya. 

Menanggapi semua ini, pihak RSUD bakal mengambil langkah-langkah untuk memastikan masalah komunikasi di kalangan pegawai kedepannya lebih baik, serta menjaga agar insiden serupa tidak kembali terjadi.