Viral! Aksi Mesra Sejoli di Depan Kantor BRILink Sukodadi Bikin Warga Geram, Polisi Turun Tangan
Mod-LT
Lambeturah.co.id - Jagat maya tengah dihebohkan dengan beredarnya video sejoli yang tertangkap kamera bermesraan secara tak pantas di ruang publik, tepatnya di depan kantor BRILink Sukodadi, Lamongan.
Aksi yang terekam pada Selasa siang, 24 Juni 2025, tersebut sontak memicu reaksi geram dari warga sekitar, bahkan membuat aparat kepolisian setempat turun tangan.
Video pertama diunggah oleh akun TikTok @yantibarus1184, yang merekam langsung aksi tak terpuji pasangan muda-mudi tersebut dari dalam sebuah mobil. Dalam video berdurasi singkat itu, tampak jelas sang pria dan wanita berada dalam posisi yang sangat intim di pinggir jalan pada siang bolong.
“Kejadian di depan BRILINK SUKODADI.. Kebelet yo gak ngono toh mb ????????, isin-isinno wong wedok wae. Lanang wedok yo podo wae,” tulis pengunggah dengan nada menyayangkan dan kecewa.
Tak berselang lama, beredar pula video lanjutan dari akun TikTok @abellaprayanti yang memperlihatkan momen ketika kedua sejoli tersebut diamankan oleh petugas dari Polsek Sukodadi. Dalam video tersebut, keduanya tampak digiring masuk ke kendaraan polisi untuk dibawa menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Diangkut pakpol langsung," tulis sang pengunggah dengan menyertakan caption tambahan, “Yang lagi hangat di Sukodadi Lamongan nih guys.”
Masih dari akun yang sama, video ketiga menunjukkan situasi malam harinya di sekitar kawasan Unisda Sukodadi yang tampak ramai, diduga sebagai buntut dari viralnya insiden tersebut. “Sukodadi hot,” tulisnya, sambil menambahkan, “Dua sejoli yang bikin area Unisda Sukodadi rame malam hari ini.”
Lokasi kejadian diketahui berada di depan ALEX BRILink Sukodadi, kawasan yang biasanya ramai lalu lalang warga. Kejadian ini pun menjadi perbincangan hangat di masyarakat, baik secara langsung maupun di dunia maya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait status hukum dari kedua pelaku, namun banyak warganet meminta agar keduanya diberi pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang.
Fenomena seperti ini menunjukkan pentingnya edukasi mengenai batasan moral di ruang publik. Warga diimbau untuk lebih bijak dalam bertindak dan tetap menjaga norma kesopanan, terlebih di ruang terbuka yang bisa dilihat oleh siapa saja.
