Viral! Curhatan Honorer Kementerian yang Dipulangkan Massal Imbas Efisiensi Anggaran

Viral! Curhatan Honorer Kementerian yang Dipulangkan Massal Imbas Efisiensi Anggaran
Viral! Curhatan Honorer Kementerian yang Dipulangkan Massal Imbas Efisiensi Anggaran

Lambeturah.co.id - Media sosial tengah dihebohkan dengan kisah pilu para pegawai honorer di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) yang harus menerima kenyataan pahit akibat pemotongan anggaran tahun 2025.

Sebuah unggahan dari akun@itsalma yang dibagikan kembali oleh akun Instagram @borneosocial menjadi sorotan. Dalam unggahan tersebut, sang pemilik akun membagikan kisahnya saat dirinya dan rekan-rekan honorer lainnya menerima kabar bahwa mereka akan dirumahkan secara massal.

Dalam unggahan itu, ia menceritakan bagaimana suasana di kantornya saat para pegawai honorer dikumpulkan untuk mendengar pengumuman resmi dari pimpinan balai. Diketahui, efisiensi anggaran hingga 73% di Kementerian PU berdampak besar terhadap keberlangsungan tenaga honorer.

Hingga saat ini, belum ada kejelasan terkait anggaran untuk pegawai honorer pada tahun 2025. Akibatnya, pemerintah memutuskan untuk menghentikan kontrak kerja mereka.

“Kami ucapkan mohon maaf, kami harus memulangkan bapak/ibu,” demikian isi pesan grup yang dibagikan pemilik akun, dikutip pada Selasa, 11 Februari 2025.

Keputusan ini sontak membuat banyak pegawai honorer kehilangan harapan, terutama bagi mereka yang menjadi tulang punggung keluarga. Tak hanya berdampak pada satu kantor balai, pemutusan kontrak ini terjadi secara nasional, dengan sekitar 18.000 tenaga honorer di Kementerian PU yang terdampak.

Di kantor balai tempat @almainaayu bekerja, bukan hanya pegawai administrasi yang terkena imbas, tetapi juga petugas keamanan dan office boy.

Dalam unggahannya, ia mengungkapkan kesedihannya karena harus meninggalkan pekerjaan akibat kebijakan tersebut.

“Terima kasih atas 4 tahunnya, sedih harus berakhir seperti ini. Sedih karena kami keluar seperti dipaksakan oleh kebijakan,” tulisnya.

Ia juga mengapresiasi para atasan yang telah berupaya memperjuangkan posisi mereka, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.

“Terima kasih untuk seluruh atasan di kantor balai yang sudah memperjuangkan kami. Badai pasti berlalu, semoga kami bisa menghadapi badai ini bersama-sama. Tetap semangat untuk lebih dari 18.000 pegawai pemerintahan yang kehilangan kontrak kerja akibat efisiensi anggaran besar-besaran ini,” lanjutnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kebijakan pemerintah yang lebih memprioritaskan program lain, seperti program Makan Gratis bagi siswa.

Ia berharap masyarakat bisa menghargai program tersebut karena ada banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan demi menyeimbangkan anggaran negara.

“Dan untuk adik-adik yang menerima program makan gratis, jangan disia-siakan ya. Karena mungkin banyak sekali orang yang dikorbankan dan kehilangan pekerjaan demi program ini,” pungkasnya.

Unggahan ini memicu berbagai reaksi dari netizen. Sebagian besar merasa simpati terhadap nasib tenaga honorer yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan. Namun, ada juga yang memberikan tanggapan sinis terkait situasi ini.