Viral Langit Hijau di Menoreh Mirip Aurora di Kutub Bumi, Berikut Penjelasan Ahli

Viral Langit Hijau di Menoreh Mirip Aurora di Kutub Bumi, Berikut Penjelasan Ahli
Baru-baru ini viral sebuah foto yang memperlihatkan langit dengan cahaya hijau persis Aurora di Tumpeng Menoreh, Yogyakarta. Foto tersebut pertama kali diunggah oleh seorang fotografer yakni @jhodytography_ yang mengabadikan langit di perbukitan Menoreh Yogyakarta menggunakan kamera handphone pada 28 September 2021.

Seorang Peneliti Klimatologi pada Pusat Riset Sains dan Teknologi Atmosfer-BRIN, Dr. Erma Yulihastin menjelaskan, langit berwarna kehijauan ini merupakan fenomena yang disebut dengan langit glowing. Dia menyebut juga fenomena di langit Menoreh ini terjadi karena Gelombang Gravitasi Atmosfer (GGA).

"Langit glowing dicirikan oleh warna kehijauan pada langit di malam hari yang terjadi karena keberadaan Gelombang Gravitas Atmosfer," kata Erma dalam keterangan resminya, Senin (4/10/2021).

KPI Minta Televisi Stop Sensor Tayangan Film Kartun, Shizuka Tak Perlu Diblur



Ternyata kemunculan langit berwarna hijau di Menoreh ada kaitannya dengan badai skala meso di Selat Karimata. Pengamatan terhadap data dari Satellite-Based Disaster Early Warning System (SADEWA)-BRIN menunjukkan badai skala meso yang kuat dan meluas terbentuk di atas lautan berjarak sekitar 200 km dari lokasi, di Selat Karimata sebelah barat Kalimantan.

Badai skala meso ini terus bergerak setiap harinya seperti pendulum. Pada awalnya, badai itu terbentuk di Sumatera pagi hari lalu menuju timur ke arah Kalimantan melintasi laut Cina Selatan hingga sore hari.

"Pada malam hari badai ini bergerak kembali dari Kalimantan menuju ke laut dan menetap di sana hingga tengah malam," terang Ema.

Akibat dari pergerakan bolak-balik badai skala meso ini, ada kemungkinan terjadinya gangguan lapisan-lapisan di atmosfer, sehingga terbentuklah GGA yang sangat kuat dan penampakannya jelas terlihat di langit Menoreh.

GGA adalah gelombang gravitas yang terdapat di atmosfer dengan skala planet yang dapat terbentuk karena suatu gangguan di atmosfer pada suatu lokasi tertentu. Akibatnya, gelombang itu mengganggu lapisan-lapisan di atmosfer dari permukaan hingga lapisan yang paling tinggi di atmosfer seperti lapisan mesosfer.

Gangguan di atmosfer permukaan atau yang terjadi di lapisan troposfer diketahui dapat membangkitkan GGA adalah aktivitas konvektif yang menghasilkan awan konveksi yang tinggi (deep convection).