Viral! Satu Kampung Patungan Demi Devit, Anak Kuli Kayu Manis yang Lolos ITB

Lambeturah.co.id - Kisah inspiratif datang dari Desa Malalak, sebuah kampung di lereng Gunung Singgalang, Sumatera Barat. Warga desa kompak bergotong royong menggalang dana demi mendukung keberangkatan Devit Febriansyah (18) ke Institut Teknologi Bandung (ITB).
Devit, anak dari pasangan Julimar dan Doni Afrijal yang bekerja sebagai kuli angkut kayu manis, lolos masuk Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Ia menjadi satu-satunya pelajar dari Kecamatan Malalak yang berhasil masuk kampus bergengsi tersebut tahun ini.
Warga Kampung Bergotong Royong
Kabar lolosnya Devit ke ITB disambut haru dan bangga oleh warga setempat. Menyadari keterbatasan ekonomi keluarganya, warga Desa Malalak berinisiatif melakukan patungan untuk membantu biaya keberangkatan Devit ke Bandung.
Mulai dari Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah, bantuan mengalir dari tetangga dan warga kampung sebagai bentuk dukungan moral dan finansial. Meski tak disebutkan jumlah pasti yang terkumpul, bantuan ini sangat berarti bagi Devit.
Dukungan Datang dari Banyak Pihak
Selain patungan warga, Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, turut hadir langsung ke rumah Devit pada 7 Juni 2025. Kehadiran orang nomor satu di kampus ITB itu menjadi momen tak terlupakan, sekaligus penyemangat besar bagi Devit dan keluarganya.
"Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa," ujar Tatacipta, seperti dikutip dari laman resmi ITB.
Tak hanya itu, Devit juga mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, yang mencakup biaya pendidikan dan tunjangan hidup. Ia juga menerima bantuan dari PT Paragon Technology and Innovation, berupa laptop dan uang tunai sebesar Rp 5 juta.
Bersama Dua Putra Sumbar Lainnya
Selain Devit, dua mahasiswa baru asal Sumatera Barat lainnya juga mendapat perhatian khusus dari ITB, yakni:
Nauli Al Ghifari (Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan - FTTM)
Deka Fakira Berna (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara - FTMD)
Ketiganya merupakan penerima KIP-Kuliah dan menjadi bukti bahwa tekad serta prestasi mampu menembus keterbatasan ekonomi.
Mimpi Besar dari Lereng Singgalang
Devit merupakan lulusan SMAN 1 Bukittinggi dan telah lama bercita-cita kuliah demi mengangkat derajat orang tuanya. Kini, impiannya menjadi nyata berkat kerja keras, doa keluarga, serta solidaritas luar biasa dari warga desanya.
Kisah Devit adalah bukti nyata bahwa semangat gotong royong dan pendidikan bisa mengubah nasib, bahkan dari desa terpencil sekalipun.