Viral! Utang Rp 2 Juta, Kulkas dan Kursi Diangkut di Tanjungsari Sumedang

Viral! Utang Rp 2 Juta, Kulkas dan Kursi Diangkut di Tanjungsari Sumedang
Viral! Utang Rp 2 Juta, Kulkas dan Kursi Diangkut di Tanjungsari Sumedang

Lambeturah.co.id - Sebuah video yang memperlihatkan barang-barang rumah tangga diangkut dari sebuah rumah menjadi viral di media sosial. Kejadian ini dilaporkan terjadi di Tanjungsari, Sumedang, Jawa Barat.

Video tersebut mengundang perhatian warganet karena narasi dalam video menyebut bahwa hal itu terjadi akibat utang sebesar Rp 2 juta lebih.

Dalam video yang diunggah di akun Instagram @Anis JM, narasi menyatakan bahwa ini bukanlah ulah rentenir biasa, melainkan dilakukan oleh kakak kandung dari pihak yang berutang.

Barang-barang seperti kulkas dan kursi terlihat diangkut menggunakan mobil. Narasi dalam video berbunyi:  

"Rentenir orang lain❌, rentenir kakak kandung sendiri. Gegara utang 2 juta lebih sampai mengambil semua isi rumah."

Meski viral, informasi sebenarnya masih simpang siur. Beberapa warganet menilai narasi tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan kenyataan.  

Salah satu komentar warganet menyebutkan, "Narasi sering ngaco (beda dengan realita). Karena nggak tahu apa yang benar-benar terjadi, tahan jari-jari kita. Sebenernya kalaupun tahu yang sebenarnya tetap harus tahan jari dan ucapan."

Komentar lain mencoba menjelaskan situasi dari sudut pandang berbeda: "Lihat di FB, perasaan bukan anaknya deh yang nagih. Justru anaknya ngebela ibunya yang merasa ditipu. Jadi dia bela-belain kursi sama kulkasnya dibawa."

Ada juga warganet yang menduga masalah ini terkait pembelian sepeda motor dengan sistem kredit. Menurut mereka, meskipun cicilan motor sudah dibayar beberapa bulan, utangnya malah terus bertambah.

"beli motor, gak tau keredit motor udah ada beberapa bulan di cicil tapi hutangnya gak ngurangin malah nambah gitu" lanjut warganet

Kasus ini memicu diskusi hangat di media sosial, terutama terkait konflik keluarga yang berujung pada tindakan drastis seperti ini. Hingga kini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak-pihak yang terlibat.  

Semoga permasalahan ini dapat segera selesai, apalagi mengingat hubungan keluarga yang seharusnya menjadi tempat saling mendukung, bukan konflik.