Viral! Wisuda ke Bali, Mahasiswi Paksa Ibu & Kakak Gadaikan Rumah demi Gengsi

Viral! Wisuda ke Bali, Mahasiswi Paksa Ibu & Kakak Gadaikan Rumah demi Gengsi
Viral! Wisuda ke Bali, Mahasiswa Paksa Ibu & Kakak Gadaikan Rumah demi Gengsi

Lambeturah.co.id - Sebuah video viral yang diunggah oleh akun TikTok @yolli_98 pada Minggu, (16/6/2025), menuai gelombang reaksi publik. Dalam video berdurasi lebih dari lima menit itu, tampak pertengkaran emosional antara seorang wanita dengan kakak laki-lakinya, diduga karena keinginannya untuk ikut liburan wisuda ke Bali bersama teman-temannya meski keluarganya tengah kesulitan ekonomi.

Video tersebut memperlihatkan si adik ngotot ingin tetap ikut wisata ke Bali dengan dalih “gengsi” jika tidak ikut, sementara sang kakak menegaskan bahwa keluarga mereka telah menggadaikan rumah demi membiayai kuliah sang adik.

Bahkan sang ibu disebut-sebut bekerja keras sebagai tukang gosok di rumah orang demi menyokong pendidikan Putrinya.

“Lu tau kan rumah ini digadein buat kuliah lu. Sekarang lu maksain jalan-jalan ke Bali? Kita gak ada uang!” bentak sang kakak dengan suara tinggi.

Namun si adik tetap bersikukuh dan membalas, “Gua gengsi bang kalo gak ikutan temen-temen gua ke Bali. Pokoknya gua mau ikut!”

Dialog yang penuh emosi itu memicu kemarahan warganet. Banyak yang menilai si adik sebagai tidak tahu diri dan tega membebani keluarganya hanya demi gengsi sesaat.

Belum diketahui secara pasti lokasi kejadian dan identitas para pihak yang terlibat. Namun, narasi dalam video sangat kuat merefleksikan konflik sosial dan ekonomi yang belakangan ini kerap terjadi di tengah masyarakat terutama soal tekanan sosial, gaya hidup, dan beban keluarga terhadap pendidikan anak.

Hingga berita ini diterbitkan, video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali dan dibanjiri komentar warganet yang menyayangkan sikap sang adik.

“Banyak yang kuliah sambil kerja, ini malah nyusahin keluarga demi gengsi,” tulis salah satu pengguna TikTok.

Fenomena ini menjadi pengingat bahwa pendidikan seharusnya melahirkan empati dan rasa tanggung jawab, bukan justru menjadi alat untuk memaksa pengakuan sosial yang tidak esensial.

Disclaimer:
Artikel ini disusun berdasarkan video viral yang diunggah oleh akun TikTok @yolli_98. Kebenaran konteks, identitas, dan situasi sebenarnya dari para pihak dalam video belum dapat diverifikasi sepenuhnya. Informasi dalam artikel ini disajikan sebagai bagian dari fenomena media sosial yang sedang ramai diperbincangkan publik dan tidak bermaksud menghakimi atau menyudutkan pihak mana pun. Pembaca dihimbau untuk menyikapi konten ini secara bijak.