Yasonna Laoly Akui Izinkan Richard Eliezer Diwawancara TV

Yasonna mengatakan, izin wawancara itu tidak hanya dari dirinya, tetapi juga dari Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo.

Yasonna Laoly Akui Izinkan Richard Eliezer Diwawancara TV
Yasonna Laoly Akui Izinkan Richard Eliezer Diwawancara TV

Lambeturah.co.id - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengakui jika memberi izin soal wawancara TV terhadap Richard Eliezer. Dengan demikian, LPSK lewat Sidang Mahkamah Pimpinan LPSK tetap mencabut perlindungannya terhadap Richard Eliezer tersebut.

Yasonna mengatakan, izin wawancara itu tidak hanya dari dirinya, tetapi juga dari Kapolri Jenderal Listiyo Sigit Prabowo.

"Saya dapat informasi pengacara sudah mengizinkan yang bersangkutan sudah mengizinkan kami sudah mengizinkan dan saya dengar dari wawancara juga menghubungi Kapolri semua ada izin," ucap Yasonna, pada Sabtu (11/3/2023).

"Untuk kebaikan warga binaan itu sendiri ya why not, kami lihatnya dari sisi perspektif menyampaikan kepada publik apa yang terjadi," tambahnya.

Sebelumnya, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) resmi mencabut perlindungan soal status Justice Collaborator (JC) Richard Eliezer dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J. 

Syahrial M Wiryawan yang juga Tenaga ahli LPSK membeberkan alasan dicabutnya perlindungan terhadap eksekutor Brigadir J itu lantaran salah satu stasiun TV tetap menayangkan wawancara terhadap pihak saksi pelaku atau Richard Eliezer.

"Telah terjadinya komunikasi pihak lain dengan saudara Richard Eliezer, untuk melakukan wawancara yang akan ditayangkan dalam program salah satu stasiun TV, tanpa persetujuan LPSK," ucap Syahrial saat konferensi pers di Kantor LPSK, Jumat 10 Maret 2023. 

"Namun dalam kenyataannya, wawancara terhadap saudara Richard Eliezer tetap ditayangkan pada Kamis malam pukul 20.30 WIB," sambungnya. 

Jadi pihak LPSK melaksanakan sidang Mahkamah Pimpinan LPSK dengan keputusan guna menghentikan perlindungan kepada Richard Eliezer.

Terkait hal tersebut, Yasonna meminta tidak perlu ada ego sektoral mengenai hal ini. "Saya kira tidak perlu ada ego sektoral yang berlebihan, reaksi yang terlalu berlebihan soal ini."pungkasnya.