Imbas Video Viral Bocah Kelaparan di Bojonggede, Kini Kades Serang Balik Pemilik Akun

Imbas Video Viral Bocah Kelaparan di Bojonggede, Kini Kades Serang Balik Pemilik Akun
Imbas Video Viral Bocah Kelaparan di Bojonggede, Kini Kades Serang Balik Pemilik Akun

Lambeturah.co.id - Kepala desa (Kades) Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor diduga mengancam pemilik video yang memviralkan seorang bocah bernama Gibran karena kelaparan. 

Kemudian, Kades bernama Mohammad Agus itu mengancam pemilik video untuk dipenjara.

Sebelumnya, viral di media sosial memperlihatkan seorang bocah menangis dan meminta makanan dari ibunya. Bocah bernama Gibran itu menangis histeris di halaman rumahnya sambil terus meminta makan.

"Mau makan," kata bocah itu dikutip pada, Rabu (8/5/2024).

Bukannya mendapatkan makan, di video justru muncul seorang wanita yang diduga ibunya. Si ibu itu malah membentak dan mengatakan jika ia tidak memiliki uang untuk makan.

Kondisi Gibran pun viral usai akun Tiktok @ahmadsaugi31 mendatangi rumah anak kecil tersebut.

Dalam videonya, pemiliki akun banyak bertanya kepada Gibran terkait kondisinya. Gibran sempat bercerita soal perlakuan sang ibu.

"Diomelin mama, karena tidak boleh makan. Ibu kerja di kafe terus kalau makan aku disuruh makan garam, kalau ayah sudah pulang baru makan," kata Gibran.

Usai viral dan membuat sejumlah pihak terkait mendatangi lokasi rumah Gibran di Rawa Panjang, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Video Gibran kelaparan juga membuat publik mempertanyakan peran dari perangkat desan dan tetangga. Rupanya membuat kades setempat tak terima.

Kades Rawapanjang itu Mohammad Agus disebut mengancam pemilik video yang memviralkan kondisi Gibran di sosial media.

"Pemilik akun tiktok yg memviralkan bocah kelaparan di ancam akan dijebloskan ke penjara oleh pemerintah desa setempat.

"Kades Bojonggede juga mengancam dia utk meminta maaf karena tidak meminta ijin kepada pihak yg di video kan," cuit unggahan akun X @never_alonely.

Sebelummya, Agus juga sempat berulah ketika petugas Kementerian Sosial (Kemensos), hendak melakukan asesmen kepada Gibran.

Bukan mendapatkan respon baik, petugas Kemensos justru dicurigai oleh Kades itu dengan pertanyaan-pertanyaan yang kurang mengenakan.

"Kenapa diarahkan kesini? Siapa yang mengarahkan?," tanya Agus.

"Begini pak kan kita dapat laporan dari yang viral itu dari pusat, kita perlu menindaklanjuti, karena ada rencana ibu mau kesini. Makanya kita langsung kesini, belum sempet ke pak lurah. Mohon maaf kalo memang tidak berkenan," kata petugas bernama Sutrisno itu.

Mendapat jawaban dari petugas Kemensos itu, Agus blak-blakan tidak berkenan dengan kedatangan petugas Kemensos di kediaman keluarga Gibran.

"Yang pasti iya pak tidak berkenan karena kita sudah berkoordinasi juga dengan RT RW tetangga. Terus kalo emang mau nyari informasi di kantor kami, bukannya kita tidak menghormati atau memberi batasan atas perhatian," tandas Agus.