Kritikan Pedas Najwa Shihab Usai PDN Diretas Ransomware

Kritikan Pedas Najwa Shihab Usai PDN Diretas Ransomware
Kritikan Pedas Najwa Shihab Usai PDN Diretas Ransomware

Lambeturah.co.id - Najwa Shihab memberi kritikan pedas terkait kacaunya Pusat Data Nasional alias PDN yang diretas. 

Diketahui, peretas itu minta tebusan kepada Pemerintah Indonesia 8 juta dolar AS atau sekitar Rp131 miliar.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengakui PDN diserang dengan menyebut peretasnya Brain Cipher Ransomware. Pemerintah pun menolak untuk membayar uang tebusan sebesar Rp131 miliar.

Lemahnya perlindungan terhadap data rakyat Indonesia membuat Pemerintah bajir kritik pedas. Salah satunya, Najwa Shihab yang secara blak-blakan menyebutkan jika rakyat tak dianggap penting.

“Tidak ada back up di Pusat Data Nasional. Data pribadi kita tidak dipandang penting,” cuit Mata Najwa di akun Threads dikutip pada Senin (1/7/2024).

Najwa Shihab mengimbau kepada rakyat Indonesia menerima kenyataan pahit jika mereka tidak dianggap penting kecuali saat pesta demokrasi alias Pemilu.

“KITA tidak penting. Terima saja. Memangnya sejak kapan rakyat dianggap penting selain di bilik suara,” ucap Najwa Shihab.

Di sisinlain, Wakil Presiden RI Maruf Amin menyampaikan pernyataan sikap. RI-2 meminta dilakukan investigasi mendalam atas insiden peretasan PDN tersebut. 

“Sebabnya apa yang terjadi itu sedang dilakukan (investigasi) oleh Kominfo dan juga oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan dari pihak keamanan sedang mencari sebabnya,” pungkasnya.