Bullying Terhadap Guru Oleh Siswa di Maluku Tengah, Ambil Kunci Motor Lalu Disoraki

Video berdurasi 31 detik ini menunjukkan salah seorang siswa mengambil kunci sepeda motor milik guru tersebut. Terdengar mereka berulang kali berseru, “Seng (Tidak) bisa pulang.”

Bullying Terhadap Guru Oleh Siswa di Maluku Tengah, Ambil Kunci Motor Lalu Disoraki
Bullying Terhadap Guru Oleh Siswa di Maluku Tengah, Ambil Kunci Motor Lalu Disoraki

Lambeturah.co.id - Sejumlah siswa dari SMA Negeri 15 Maluku Tengah terlibat dalam tindakan bullying terhadap guru yang hendak menggunakan sepeda motornya. Seorang guru yang berencana mengendarai sepeda motornya mengalami perlakuan yang tidak pantas dari para siswa di Maluku Tengah tersebut.

Insiden ini terekam dalam sebuah video yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Video berdurasi 31 detik ini menunjukkan salah seorang siswa mengambil kunci sepeda motor milik guru tersebut.

Ketika Maryam, seorang guru yang juga Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah, berusaha mengambil kembali kunci sepeda motornya, dia disoraki oleh belasan siswa. Terdengar mereka berulang kali berseru, “Seng (Tidak) bisa pulang.”

Siswa-siswa tersebut baru memberikan kembali kunci sepeda motor setelah Maryam meminta berulang kali.

Siswa-siswa yang melakukan intimidasi terhadap Maryam ini melakukan aksi tersebut sebagai protes terhadap sejumlah kebijakan sekolah yang mereka anggap tidak mengikutsertakan siswa dalam pengambilan keputusan. Beberapa hal yang menjadi sasaran protes meliputi penunjukan Ketua Osis tanpa melibatkan Majelis Perwakilan Kelas serta pembatasan terhadap kebebasan berpendapat.

Selain persoalan penunjukan Ketua Osis dan kebebasan berpendapat, pengangkatan Ketua Gudep Pramuka juga dianggap melanggar aturan karena masa jabatan ketua sebelumnya masih tersisa satu tahun.

"Ini keputusan yang melanggar aturan harusnya keputusan itu lewat Musyawarah Gugus Depan," kata salah seorang pengunjukrasa, Taslim Juliansyah.

Meski mengalami intimidasi tersebut, Maryam Latarissa, guru yang menjadi korban tindakan bullying, mengungkapkan bahwa dia telah memaafkan para siswa tersebut. Bahkan tanpa diminta, Maryam telah mengampuni mereka setelah peristiwa tersebut terjadi di lingkungan sekolah pada hari Senin, 14 Agustus 2023.

Maryam berbicara tentang hal ini dalam konferensi pers yang diadakan di aula SMA Negeri 15 Maluku Tengah pada hari Rabu, 16 Agustus 2023. Baginya, para siswa ini adalah seperti anak-anaknya sendiri.

“Dan sebelum Konfrensi pers ini saya sudah memberikan maaf untuk mereka karena itu anak anak saya, saya Ikhlas,” ungkap Maryam yang juga Wakasek SMA Negeri 15 Maluku Tengah itu.

Lebih lanjut, Maryam menganggap insiden ini sebagai sebuah ujian, bukan hanya baginya, tetapi juga untuk dunia pendidikan secara keseluruhan. Dia berpendapat bahwa pengalaman ini memberikan pelajaran penting untuk masa depan yang lebih baik.

“Kejadian ini adalah merupakan cobaan karena kita sebagai umat beragama. Sebagai seorang guru kita harus ketahui bahwa ada hal hal yang tidak bisa kita dukung, ya lain rumah jua,” katanya.