Liga 2 Berjalan Buntu, Klub Serahkan Nasib Kompetisi ke KLB

Ada perbedaan suara dalam Owner's Meeting Liga 2 2022/2023. Klub-klub lanjut menyerahkan nasib ke KLB PSSI.

Liga 2 Berjalan Buntu, Klub Serahkan Nasib Kompetisi ke KLB
Liga 2 Berjalan Buntu, Klub Serahkan Nasib Kompetisi ke KLB

Lambeturah.co.id - Terdapat sebuah perbedaan suara dalam Owner's Meeting Liga 2 2022/2023 yang digelar PT Liga Indonesia Baru (LIB), di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (24/1/2023). terkait nasib ke KLB PSSI.

Dalam pertemuan tersebut, menentukan nasib Liga 2, yang sebelumnya telah dihentikan Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Sementara ada usulan jika kompetisi dilanjutkan sebab tidak semua klub setuju Liga 2 dihentikan. 

Menurutnya, keputusan yang diambil Exco dianggap dilakukan secara sepihak tanpa mendengar keinginan semua klub.

PT LIB menuturkan ada wacana kompetisi dilanjutkan dengan kick-off pada akhir Februari. Selain itu kompetisi dilanjutkan dengan sistem bubble karena banyak klub tak punya stadion yang memenuhi standar.

PT LIB juga berjanji akan menyampaikan rekomendasi kompetisi untuk dilanjutkan.

"Sebagian besar klub sudah beristirahat dan membubarkan klub. Kami merancang kepada klub untuk mempersiapkan kompetisi dengan bubble pada 24 Februari. Selain itu akan ada jeda beberapa kali karena banyak stadion yang belum memiliki lampu," ucap Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus.

"Kemudian rencananya lanjut lagi setelah lebaran. Indonesia tuan rumah Piala Dunia (U-20), setelah itu 1 Juni selesai. Kemudian lanjut di akhir Juni masuk babak 16 besar," tambahnya.

Sementara itu, Manajer Persipura Jayapura Yan Mandenas, mengatakan pertemuan dalam Owner's Meeting berjalan buntu. 

Pasalnya, kembali diungkit soal masalah pemalsuan tanda tangan yang dijadikan alasan Exco PSSI saat mengambil keputusan menghentikan Liga 2. 

Yan juga memerinci 15 klub yang menginginkan kompetisi dilanjutkan. Yakni, Persipura Jayapura, FC Bekasi City, Gresik United, Persewar Waropen, Persela Lamongan, Persiba Balikpapan, dan Persijap Jepara. Ada juga Persipal Palu, Sulut United, Semen Padang, PSIM Jogjakarta, PSCS Cilacap, Karo United, Nusantara United FC, dan PSBS Biak.

"Sriwijaya FC dan Persiraja Banda Aceh tidak datang. Jadi tidak bisa memberikan pendapat. Lalu, yang menolak ada 9 klub, yaitu Persipa Pati, Kalteng Putra, PSKC Cimahi, PSDS Deli Serdang, Putra Delta Sidoarjo, dan Deltras FC, Persikab Kabupaten Bandung, PSPS Riau, Persekat Tegal," ungkapnya.

"Kalau dibilang kami tidak sudah tidak percaya dengan kepengurusan PSSI yang sekarang, mereka sendiri yang membuat itu. Makanya kami mengusulkan rekomendasi ini KLB ke kepengurusan yang baru," tandasnya.