Viral Cium Hajar Aswad Bisa Tertular HIV/AIDS, Ini Kata IDI

Pakar spesialis penyakit dalam dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menanggapi hal tersebut dari sisi ilmiah.

Viral Cium Hajar Aswad Bisa Tertular HIV/AIDS, Ini Kata IDI
Viral Cium Hajar Aswad Bisa Tertular HIV/AIDS, Ini Kata IDI

Lambeturah.co.id - Baru-baru ini muncul video yang menarasikan jika Hajar Aswad disebut-sebut menjadi media penularan berbagai penyakit, salah satunya HIV-AIDS. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang mencium Hajar Aswad berkali-kali.

"Batu hitam Di Kotak Kubus di Arab sana..telah menjadi tempat penularan penyakit bagi penciumnya. Ente bayangkan jika si gundul jorok ini mengidap TBC..atau COVID..atau HIV," tulis akun Pan** Ana** dalam unggahan Facebook-nya.

"Terus kamu masih berlomba lomba antri belasan tahun..jual harta benda ..hanya demi bisa mencium batu tempat penularan penyakit ini..???," lanjut unggahan tersebut.

Pakar spesialis penyakit dalam dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menanggapi hal tersebut dari sisi ilmiah. Menurutnya, hingga saat ini belum ada bukti bahwa mencium Hajar Aswad bisa menjadi media penularan HIV-AIDS.

"Terkait dengan mencium batu, hingga saat ini pun tidak ada bukti bahwa mencium batu kemudian cium orang lain bisa sebabkan penularan HIV," tulis Prof Zubairi dalam akun Twitter-nya atas izin yang bersangkutan, Rabu (10/5/2023).

Prof Zubairi menegaskan, HIV-AIDS dapat ditularkan melalui hubungan seksual, pemakaian jarum suntik secara bergantian oleh pengguna narkoba, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya. Ia juga menambahkan bahwa berciuman tidak menularkan HIV-AIDS, kecuali ada kondisi tertentu.

"Demikian pula dengan berciuman. Tidak menularkan HIV kecuali kalau deep kissing (berciuman menggunakan lidah), kalau dua-duanya ada sariawan. Nah itu ada risiko walaupun belum ada bukti cukup kuat," ungkap Prof Zubairi.

Maka dari itu, ia menyimpulkan bahwa batu yang dicium oleh jutaan orang bukanlah media penularan HIV/AIDS. Prof Zubairi juga menambahkan bahwa mencium Hajar Aswad bukanlah syarat sah ibadah haji.

"Sehingga tidak benar bahwa menciumi batu yang diciumi orang lain bisa terinfeksi HIV," pungkasnya.