Gelombang Panas Hantam India 52,9 Celcius Buat 77 Warga Tewas

Gelombang Panas Hantam India 52,9 Celcius Buat 77 Warga Tewas
Gelombang Panas Hantam India 52,9 Celcius Buat 77 Warga Tewas

Lambeturah.co.id - Cuaca panas ekstrem melanda wilayah di India. Imbasnya, lebih dari 77 orang tewas akibat heatstroke.

Rinciannya, di negara bagian utara Uttar Pradesh korban tewas akibat cuaca panas itu mencapai 33 orang. Lalu, di negara bagian Odisha (Orissa) ada sekitar 20 orang yang tewas.

Kematian itu dilaporkan banyak terjadi pada 1 Juni 2024. Saat itu, India melakukan pemungutan suara untuk pemilihan umum. Setiap lima tahun, India mengadakan pemilihan umum pada bulan-bulan musim panas, yaitu April dan Mei.

Namun tahun ini, suhu panas mencapai rekor tertinggi. Hal itu membuat India mengalami gelombang panas yang lebih lama.

Sementara itu, kementerian kesehatan federal menuturkan setidaknya ada 77 kematian akibat heatstroke yang dikonfirmasi dari 1 Maret hingga 30 Mei. Sekitar 24.849 kasus serangan panas dilaporkan selama periode tersebut.

Tetapi, angka di tingkat negara bagian memperlihatkan jumlah kasus sebenarnya yang mungkin jauh lebih tinggi.

Di Uttar Pradesh, korban tewas akibat heatstroke terdiri dari beberapa polisi sukarelawan, petugas pemungutan suara, penjaga keamanan, dan staf sanitasi. 

Kepala petugas pemilu negara bagian, Navdeep Rinwa, mengatakan keluarga petugas yang meninggal akan diberikan kompensasi sebesar 1,5 juta rupee atau sekitar 292 juta rupiah.

Rinwa juga menyebut jika seorang pria yang sedang mengantri pingsan gegara kepanasan.

"Pemilih diangkut ke fasilitas kesehatan, dan dia dinyatakan meninggal pada saat kedatangan," katanya dikutip lambeturah.

Di Odisha, otoritas distrik melaporkan 99 dugaan kematian akibat serangan panas dalam 72 jam terakhir. Komisaris Bantuan Khusus negara bagian itu, sekitar 20 orang dari kasus itu sudah dikonfirmasi.

Dugaan kematian akibat cuaca panas juga sudah dilaporkan di negara bagian Bihar, Madhya Pradesh, dan Jharkhand. Pusat Pengendalian Penyakit Nasional India menyebut serangan panas sebagai kondisi yang 'mengancam jiwa' dengan angka kematian 40-64 persen.