Heboh Sumbangan 2,5 Juta Diprotes Wali Murid, Kepsek Sebut Bukan Sumbangan Wajib

Kepala SMAN Mojoagung Jombang, Waras buka suara terkait adanya sumbangan Rp 2,5 juta per siswa yang dirasa memberatkan para wali murid. 

Heboh Sumbangan 2,5 Juta Diprotes Wali Murid, Kepsek Sebut Bukan Sumbangan Wajib
Heboh Sumbangan 2,5 Juta Diprotes Wali Murid, Kepsek Sebut Bukan Sumbangan Wajib

Lambeturah.co.id - Kepala SMAN Mojoagung Jombang, Waras buka suara terkait adanya sumbangan Rp 2,5 juta per siswa yang dirasa memberatkan para wali murid

Ia pun berdalih sumbangan pengembangan sekolah yang biasa disebut uang gedung itu tak wajib dibayar oleh para wali murid.

Waras mengatakan tidak mengikuti rapat yang membahas sumbangan dana pengembangan SMAN Mojoagung

"Sekadar diketahui saya tidak ikut rapat," ucap Waras dikutip pada Sabtu (29/7/2023).

"Sifatnya tidak wajib, bukan iuran, boleh menyumbang boleh tidak. Anak yatim piatu, orang tua miskin bebas tidak menyumbang," tambahnya.

Bahwa sumbangan itu terkumpul, kemudian, rencananya untuk menyelesaikan bangunan depan, parkir siswa, pagar samping dan depan SMAN Mojoagung. Namun, ia tidak menjelaskan maksud bangunan depan.

Ia mengakui para wali murid yang bersedia menyumbang diminta mengisi surat pernyataan. 

"Meski orang tua tidak merealisasi kesanggupan menyumbangnya, komite tidak pernah menagih. Sampai saat ini, laporan dari komite baru kurang dari 50 persen yang sanggup. Ada beberapa yang menyatakan di bawah, bahkan tidak menyumbang. Sampai saat ini belum ada yang menyerahkan sumbangan," ungkapnya.

Sebelumnya, sejumlah wali murid kelas X SMAN Mojoagung mengaku harus melunasi sumbangan dana pengembangan sekolah Rp 2,5 juta paling lambat 6 bulan. Ia berdalih batas waktu pelunasan bukan ketentuan komite sekolah, namun jawaban aklamasi dari para wali murid.

"Kata ketua komite itu (batas pelunasan 6 bulan) jawaban aklamasi dari orang tua ketika ditanya 'kira-kira kalau nyumbang akan diserahkan kapan?'. Ini diperlukan untuk perencanaan. Jadi, laporan komite tidak ada deadline," tuturnya.

Waras menyebut, sumbangan pengembangan SMAN Mojoagung tak wajib dibayar para wali murid. Ia mempersilakan para orang tua mengajukan keberatan jika tak sanggup membayar uang gedung tersebut kepada komite sekolah.

"Sekali lagi, berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada pengaruhnya apa-apa terhadap orang tua atau siswa meski menyatakan sanggup menyumbang, tapi tidak menyerahkan sumbangannya," pungkasnya.