Istri Aipda Wibowo Bongkar Luka Anak, Bukan Karena Dipukul Guru Tapi Jatuh di Sawah

Istri Aipda Wibowo Bongkar Luka Anak, Bukan Karena Dipukul Guru Tapi Jatuh di Sawah
Istri Aipda Wibowo Bongkar Luka Anak, Bukan Karena Dipukul Guru Tapi Jatuh di Sawah

Lambeturah.co.id - Istri Aipda Wibowo Hasyim, Nurfitriana, jadi sorotan usai anaknya diduga menjadi korban penganiayaan oleh seorang guru honorer, Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurut kuasa hukum Supriyani, Andre Darmawan, mulanya anak itu mengaku luka di pahanya akibat jatuh di sawah. Tetapi, usai didesak oleh ayahnya, Aipda Wibowo Hasyim, anak itu mengubah pengakuan dan menyatakan, ia dianiaya oleh Supriyani.

“Ditanya ibu korban, awalnya anak ini mengakunya jatuh di sawah. Kemudian ayahnya tidak percaya akhirnya didesak, kemudian anak ini akhirnya membuat pengakuan yang berbeda bahwa ia dianiaya oleh ibu Supriyani,” kata Andre Darmawan, dikutip pada Minggu (27/10/2024).

Sementara itu, wali kelas korban, Lilis, menegaskan dirinya tidak melihat adanya insiden pemukulan.

Pada proses mediasi, Nurfitriana awalnya tidak memaafkan Supriyani. Namun, setelah memberikan maaf, ia merasa tidak terima saat mendengar, Supriyani meminta maaf dengan tidak ikhlas.

Fakta baru diungkapkan oleh Kepala Desa Wonua Raya, Kabupaten Konawe Selatan, Rokiman soal kasus guru honorer, Supriyani yang dituding melakukan penganiayaan terhadap anak polisi. Sebagai informasi, ayah korban merupakan Kanit Intel Polsek Baito, Aipda Wibowo Hasyim.

Fakta baru yang diungkapkan oleh Rohiman terkait isu uang damai sebesar Rp50 juta yang disebut diminta oleh Aipda Wibowo Hasyim kepada Supriyani.

Menurut Rohiman, ternyata sosok yang meminta uang damai bukan ayah korban namun Kanit Reskrim Polsek Baito. Adapun hal ini disampaikan oleh Rohiman dalam sebuah video yang diterima Tribun Sultra pada Kamis (24/10/2024).

Dalam pengakuannya, Rohiman mengaku diminta untuk menjadi mediator terkait mediasi antara Supriyani dan Aipda Wibowo Hasyim.

"(Mediasi) tidak membuahkan hasil, dalam artian masih minta waktu untuk berdamai," ujarnya.

Selanjutnya, Rokiman menyebut suami Supriyani, Katiran mendatanginya untuk menanyakan perkembangan perkara yang menjerat istrinya. Kemudian, dia menyampaikan kepada Katiran untuk menunggu kabar dari Polsek Baito.

Lalu, Rokiman mendatangi Polsek Baito untuk menanyakan perkembangan perkara yang menjerat Supriyani kepada Kanit Reskrim.

Kanit Reskrim Polsek Baito, kata Rokiman, menyebutkan mediasi belum menemui titik temu lantaran keluarga korban belum memaafkan Supriyani. Setelah itu, dia menyebut Katiran sudah menyiapkan uang sejumlah Rp20 juta untuk uang damai.

"Setelah itu, Pak Kanit menyampaikan belum mau pak. Kemudian saya kembali ke bapak Katiran berapa mampumu. Yang dia siapkan Rp20 juta," pungkasnya.