Kisah Anak Buruh Sawit di Rokan Hulu yang Mundur Kuliah Gegara UKT Mahal

Kisah Anak Buruh Sawit di Rokan Hulu yang Mundur Kuliah Gegara UKT Mahal
Kisah Anak Buruh Sawit di Rokan Hulu yang Mundur Kuliah Gegara UKT Mahal

Lambeturah.co.id - Kisah Siti Aisyah, calon mahasiswi baru jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) Universitas Riau (Unri) memilih mundur lantaran uang kuliah tunggal (UKT) yang terlalu tinggi.

Tim UKT Unri, atas perintah rektor, menghubungi kembali Siti Aisyah untuk melakukan verifikasi ulang terhadap kondisi ekonomi keluarganya, pada Kamis (23/5/24).

Ternyata orang tua Siti bekerja sebagai buruh sawit, bukan seperti yang dilaporkan Siti saat mendaftar ulang secara online.

Kemudian, Unri merevisi atau menurunkan UKT-nya dari Rp4,8 juta per semester (UKT 5) menjadi Rp1 juta (UKT 2). Namun, Siti Aisyah lebih memilih kuliah di Universitas Pasir Pangaraian (UPP), dekat kampungnya.

”Dia juga sudah memperoleh beasiswa dan ingin tetap dekat ayahandanya,” kata Wakil Rektor IV Unri Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil didampingi Staf Khusus Bidang Komunikasi Ir Ridar Hendri MSi PhD dalam siaran persnya pada Jumat (24/5/2024).

Kisah Siti Aisyah berawal dari pemberitaan yang mengungkap dirinya tidak jadi kuliah di Unri karena UKT yang harus dibayar terlalu tinggi. Namun Unri tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk merevisi UKT dengan menunjukkan bukti-bukti yang lebih akurat. Ada 45 dari 2.000 mahasiswa, memanfaatkan kesempatan ini dan berhasil menurunkan UKT mereka, bahkan sampai empat tingkat.

”Siti belum sempat memanfaatkan kesempatan ini, tapi berita sudah terlanjur viral dan melebar ke mana-mana,” ujarnya.

Menurut Dr Sofyan, sehari sebelum pendaftaran ulang ditutup, pada Senin (20/5/24), pihak Unri telah menghubungi Siti, untuk memberitahu jika ada pihak yang ingin membiayai kuliah Siti hingga tamat. Namun Siti tidak mengangkat semua telepon yang masuk lantaran sedang melakukan cooling down.

”Kami memang tidak mencari sampai ke kampungnya yang terletak 181 km dari kampus Unri di Pekanbaru. Tapi sudah berhasil bicara panjang lebar dengan Siti dan keluarganya. Ini pengalaman yang akan kami gunakan untuk perbaikan Unri ke depan,” jelasnya.

Sementara itu, pihak keluarga Siti Aiyah menyatakan tidak sanggup membayar uang kuliah hinggan Rp4,8 juta. Hal itu karena orang tua Siti hanya bekerja serabutan.

Padahal, orang tua Siti sempat berharap, dengan Siti selalu berpretasi di sekolah dia bisa mudah kuliah di universitas negeri dengan biaya UKT yang masih bisa disanggupi.