Viral Video Parodi Anak-anak SD Kritik Tayangan TV dan Pemerintah

Viral Video Parodi Anak-anak SD Kritik Tayangan TV dan Pemerintah
Viral Video Parodi Anak-anak SD Kritik Tayangan TV dan Pemerintah

Lambeturah.co.id - viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan lagu parodi anak SD yang mengkritik tayangan televisi dan pemerintah. 

Video lagu itu berjudul "TV, Jasamu Tiada…" yang diunggah oleh kanal YouTube Remotivi menjadi sorotan publik. 

Dalam videonya, terlihat ada sepuluh siswa-siswi SD yang memakai seragam sekolah lengkap dengan topi merah, kemeja putih, dan bawahan merah, terlihat berdiri di tengah lapangan, dipandu oleh seorang guru yang mengarahkan paduan suara mereka dengan penuh semangat.

Dari lirik lagu itu diduga mengandung sindiran atau kritik terhadap beberapa aspek tayangan televisi, termasuk pacaran, kabar artis yang bercerai, penggunaan make-up berlebihan, dan perilaku berlebihan lainnya. 

Kemudian, dalam pesan yang disampaikan oleh tayangan televisi tidak selalu memberikan dampak positif pada penonton, terutama anak-anak.

Tetapi, plot twist yang menarik yang diperagakan dalam video ini yakni ketika guru yang memandu paduan suara anak-anak itu memakai topeng berbentuk televisi dengan ekspresi wajah yang jahat. 

Ini memberikan pesan mendalam tentang bagaimana tayangan televisi tertentu bisa mempengaruhi perilaku dan pemikiran penonton, khususnya generasi muda.

Hal ini bisa Ini manfaat dalam hal eksposur teknologi, namun juga bisa memiliki dampak negatif. 

Anak-anak yang kecanduan menonton dapat kesulitan bersosialisasi, kurang minat bermain di luar, dan enggan bergaul, yang bisa berdampak jangka panjang pada perkembangan mereka.

Selain itu, perlu juga diperhatikan bahaya radiasi layar smartphone yang bisa mempengaruhi kesehatan mata dan otak anak-anak. Sebab, depan layar dapat mengakibatkan masalah fisik dan kesehatan mata yang serius.

Menurut Fitroh Chumairoh, Ketua Forum Alumni Magister Sosiologi UNAIR, orang tua zaman sekarang cenderung memberikan anak-anak akses bebas ke gadget dan televisi tanpa pengawasan. 

Hal ini bisa berdampak pada masalah bullying di kalangan anak-anak, lantaran saat ini tayangan televisi kerap menampilkan perilaku negatif seperti konflik dan kekerasan, yang bisa menjadi contoh bagi anak-anak.