Kritik Lampung di Polisikan, Ajukan Visa Perlindungan Australia

TikToker bernama Awbimax ingin minta perlindungan ke Australia usai dirinya mendadak viral setelah kritik soal Lampung.

Kritik Lampung di Polisikan, Ajukan Visa Perlindungan Australia
Kritik Lampung di Polisikan, Ajukan Visa Perlindungan Australia

Lambeturah.co.id - Sebelumnya viral di media sosial dan di laporkan ke polisi oleh pemilik akun tiktok Awbimaxreborn yang membuat video kritik terhadap pembangunan Provinsi Lampung mengajukan visa perlindungan ke Pemerintah Australia.

Dalam video yang diunggah di tiktok pada Selasa, 11 April 2023 memperlihatkan Awbimaxreborn menampilkan tangkapan layar pemberitaan Radar Lampung soal dirinya di laporkan oleh Ginda Anshori.

Tak hanya itu, ia juga menunjukkan potongan gambar jika dirinya sudah mengajukan visa perlindungan ke Pemerintah Australia. Dalam video ia menuliskan caption "Good bue Lampung! Good luck ya di sana. HAHAHA," tulisnya.

"Subclass 866

Protection visa

This visa is for people who arrived in Australia on a valid visa and want to seek asylum. It lets you stay in Australia permanently, if you engage Australia’s protection obligations and meet all other requirements for the grant of the visa," berikut tampilan tulisan yang ia tampilkan.

Berdasarkan penjelasan resmi dari pihak imigrasi Australia, yang dikutip dalam https://immi.homeaffairs.gov.au/visas/getting-a-visa/visa-listing/protection-866#Overview. Di mana, pemohon visa ini mengajukan perlindungan lantaran mendapat ancaman dari negara asal warga negara tersebut. 

Diketahui, Lawyer Gindha Ansori Wayka melapor secara tertulis ke Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika soal tindakan akun TikTok Awbimax Reborn karena dalam videonya diduga menyudutkan Provinsi Lampung.

Menurutnya, berharap jika Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika bisa melakukan penyelidikan dan memberi efek jera.

"Kepada yang bersangkutan agar tidak membuat lagi konten video yang menyesatkan informasi bagi publik dan menyerang kehormatan siapapun," ujarnya beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Mengenai analisis dengan konstruksi pemikiran yang menurutnya sangat jungkir balik dengan judul alasan 'Kenapa Lampung Ga Maju-Maju' yang di share ke publik dan sudah di tonton lebih dari 1,9 juta penonton itu.

"Dalam video yang itu tepatnya di menit ke 00.12, yang bersangkutan ini menyebut kata 'Dajjal'. Dan dia mengaku berasal dari Provinsi Lampung," imbuhnya.

Di dalam video itu kata Gindha, yang bersangkutan menyebutkan kenapa Lampung tak maju-maju karena infrastruktur yang sangat terbatas. Sebab, menurut pemilik akun banyak proyek yang mangkrak seperti Kota Baru.

"Terkait hal ini perlu kita pahami bahwa di Provinsi Lampung tidak banyak proyek mangkrak, sehingga menggunakan kata 'banyak proyek mangkrak' adalah narasi yang berlebihan yang tidak didukung data valid terkait hal ini, sehingga informasi ini cukup menyesatkan di kalangan publik," tegasnya.

"Sehingga dengan ketidaktahuannya tersebut menunjukkan bahwa yang bersangkutan bicara tanpa dasar dan tidak sesuai fakta karena tidak menunjukkan data kongkrit terkait alasan mangkraknya Pembangunan Kota Baru tersebut," jelasnya.

Lalu, Bersangkutan juga menyebutkan mengenai infrastruktur jalan di Lampung 1 KM bagus dan 1 KM rusak dan hanya ditempel-tempel saja itu diasumsikan bahwa pemerintah sedang main ular tangga.

"Sebenarnya apa yang disampaikan bersangkutan ini tidak benar. Dan tidak terjadi secara menyeluruh di Lampung. Sehingga narasi ini pun juga menyesatkan dan tidak mendukung upaya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah," tegasnya.

Bahwa yang bersangkutan juga menyebutkan sistem Pendidikan di Lampung yang lemah dimana proses penyaringan peserta didik yang ada di Lampung menurutnya 'banyak sekali kecurangan' dan yang berkontribusi itu adalah orang-orang yang bekerja disektor Pendidikan, kunci jawaban tersebar kalau sudah mau UN (Ujian Nasional), menurutnya yang menyebarkan adalah pemerintah.

"Terkait dengan hal ini yang bersangkutan menyebut 'banyak sekali kecurangan' dan secara tidak langsung menuduh orang-orang yang bekerja pada sektor Pendidikan yang melakukan hal ini dan termasuk pernyataannya yang menyebarkan kunci jawaban adalah pemerintah merupakan fitnah yang luar biasa," tandasnya.